Kamis, 04 Mei 2017

Ketika Prabowo Seolah Menjadi 'King Maker' dan Mereka Harus Beramai-Ramai Untuk Meredamnya, Lihat Apa Yang Terjadi Selanjutnya....


Beritaindonesia.co - Prabowo seolah jadi king maker setelah kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub DKI . Tak ingin Prabowo semakin digdaya, manuver mulai dilakukan, tujuannya untuk meredam kekutan Ketum Gerindra itu menuju Pilpres 2019.

Mulai dari Ketum PAN Zulkifli Hasan yang mengungkap peran Wapres Jusuf Kalla (JK) di balik munculnya Anies-Sandi di Pilgub DKI, kemudian Ketum PPP Romahurmuziy yang ikut mengklaim berada di balik munculnya Anies Baswedan di Pilgub DKI.

Wapres Jusuf Kalla pun akhirnya muncul. Memang JK tak menyebut dirinya berpengaruh besar dalam munculnya duet Anies-Sandi, namun JK membenarkan dirinya berkomunikasi dengan Prabowo jelang Pilgub DKI.

"Saya kan ke luar negeri waktu itu. Tentu berbicaralah, apa salahnya? Kita bicara dengan pimpinan partai agar semuanya hasilnya baik, negara aman, maju, dan damai. Coba sekarang, damai, kan?" tegas JK.

"Bukan (intervensi). Kalau intervensi, saya memaksakan keputusan saya. Tidak. Yang mengambil keputusan kan ketua partai, saya hanya berbicara. apa salah?" sambung JK.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Adjie Alfaraby melihat manuver ini sebagai upaya meredam kekuatan Prabowo. Lantaran begitu kuatnya panggung Prabowo pasca Pilgub DKI.

"Kalau saya melihat ini upaya mengimbangi popularitas Prabowo. Panggung Prabowo kan begitu kuat pasca Anies menang dan ada upaya meredam. Ketika Anies menang, persepsi publik yang terbangun ini kan prestasinya Prabowo karena dia dianggap mengusung calon di luar kader partai kemudian dianggap ketua umum yang berani merekrut calon terbaik yang diinginkan publik," kata Adjie dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (5/5/2017).

Karena itu, menurut Adjie, beberapa pihak berupaya mengimbangi kekuatan ini. Bahkan tak hanya Zulkifli Hasan, sampai JK pun ikut bicara soal perannya jelang Pilgub DKI khususnya dalam lobi-lobi memunculkan Anies-Sandi di Pilgub DKI.

"Karena begitu kuatnya panggung Prabowo. Kenapa begitu banyak mengklarifikasi hal ini sampai Pak JK sendiri. Mungkin saja ingin membuka wacana ke publik bahwa tidak hanya Prabowo yang berperan," kata Adjie.

Lalu kenapa Prabowo harus diredam, apakah ada ketakutan terhadap kedigdayaan Prabowo yang begitu Pilgub DKI tuntas langsung didorong kencang ke Pilpres 2019?


"Saya pikir memang banyak pihak yang tidak nyaman dengan munculnya Prabowo di balik kemenangan Anies-Sandi. Saya kira bukan hanya Pak Jokowi tapi juga kelompok lainnya tapi dengan munculnya dominasi Prabowo memang sangat berpengaruh pada konstelasi Pilpres 2019," pungkasnya.
Loading...
Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

 
('
loading...