Beritaindonesia.co - Setiap pagi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
menyempatkan diri mendengar keluhan warga mengenai pelayanan publik di wilayah
ibu kota. Pagi ini, pria yang akrab disapa Ahok ini mendapat laporan kinerja
anak buahnya yang nakal. Masih ada beberapa lurah di Jakarta yang melakukan
pungutan liar kepada warga yang hendak mengurus administrasi.
Pemprov DKI tengah menggalakkan program kemudahan pengurusan
sertifikat tanah bagi warga. Namun warga justru mengadukan perilaku pejabat
kelurahan yang melakukan praktik pungutan liar dengan modus baru. Semisal
menyuruh warga membeli tanah tempat tinggalnya sendiri jika ingin mendapat
sertifikat. Ahok mencatat ada lebih dari satu lurah yang diduga melakukan
praktik pungli.
"Kalau begini orang miskin bisa bayar ke lurah ini,
sudah 5 orang saya catet (nama lurahnya). Daerah Petojo juga ada, jadi kalau
ini terbukti lurahnya itu enggak bener," ujar Ahok di Balai Kota, Jalan
Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).
Ahok tak bisa menahan emosi mendengar perilaku anak buahnya.
Menurutnya, lurah-lurah itu tidak cukup sekadar dipecat, tapi harus diproses
hukum. Sebab, kata dia, perilaku lurah itu telah merugikan masyarakat.
"Ini lurah ni, cek saja cek lurahnya, harus dipecat,
harus dipidana. Ini berarti menipu rakyat yang ingin mendapatkan sertifikat,
dulu oknum lurah, camat minta satu persen, itu juga enggak ada dasar hukumnya
satu persen. Sudah kita hapus," tegasnya.
Sebelumnya, Ahok geram mendengar aduan seorang warga Petojo,
Jakarta Pusat bernama Sita yang mengadu disuruh membeli tanah tempatnya tinggal
jika ingin memiliki sertifikat rumah.
"Sudah diurus di Jakarta Pusat PBN Jakarta Pusat. Sudah
oke ini bisa disertifikat tapi lanjut ke kelurahan, saya mentok. 'ibu ini engga
bisa langsung di setifikat ini ibu harus beli dulu tanahnya' kata petugas
kelurahan orang yang punya tanahnya," ucapnya.
Sita disuruh menemui seseorang yang ditunjuk petugas
kelurahan untuk kemudian membeli tanah tempatnya tinggal. "Enggak ada
orangnya gimana bisa cari orang ini itu bisa cari aja bapak ini disini,"
ungkap Sita.
Loading...