Beritaindonesia.co - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno belum mau
berkomentar terkait komunikasi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ke Prabowo
Subianto. Meski demikian, Sandiaga mengaku tahu detil dari peristiwa tersebut.
"Saya nggak berkomentar karena politik tingkat tinggi.
Saya akan tulis di saat yang tepat. Semua ada, sebenarnya saya tahu dan bisa
ceritakan detik per detik saya yang paling tahu peristiwa tanggal 21 sampai 23
September," kata Sandiaga di Balai Sudirman, Jalan DR. Saharjo, Tebet,
Jakarta Selatan, Kamis (4/5/2017).
Sandiaga mengatakan saat ini tengah fokus dalam proses
rekonsiliasi. Ia ingin agar dalam 6 bulan ke depan rekonsiliasi bisa tercipta.
"Saya yakin para petinggi negara itu punya kedewasaan
dan pasti akan mendukung fokus dalam rekonsiliasi ini. Dan 6 bulan ke depan
kami ingin bisa memastikan rencana kita berhasil," katanya.
Sebelumnya diberitakan, JK menanggapi pernyataan Zulkifli
Hasan yang menyebutnya memiliki andil atas terpilihnya Anies Baswedan sebagai
calon Gubernur DKI Jakarta. JK menegaskan tidak melakukan intervensi atas
pilihan Ketum Gerindra Prabowo Subianto saat itu.
"Kalau orang berbicara, memangnya intervensi? Masak
saya tidak bisa bicara? Kalau saya bicara sama Anda, intervensi nggak? Nggak,
kan? Kalau orang berbicara kan boleh saja. Apa salahnya? Semua teman
saya," kata JK di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta
Pusat, Kamis (4/5).
Dia mengatakan pembicaraannya dengan Prabowo dilakukan saat
dirinya melakukan kunjungan kerja di luar negeri. JK menyebut tidak ada yang
salah dalam pembicaraan itu.
"Saya kan ke luar negeri waktu itu. Tentu berbicaralah,
apa salahnya? Kita bicara dengan pimpinan partai agar semuanya hasilnya baik,
negara aman, maju, dan damai. Coba sekarang, damai, kan?" tegas JK.
Loading...