Beritaindonesia.co - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan
mengungkap peran Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam Pilgub DKI putaran pertama.
Dia mengatakan, JK mendorong Anies Baswedan agar menjadi calon gubernur untuk
dipasangkan dengan Sandiaga Uno.
Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto menilai
'manuver' yang dilakukan oleh Zulkifli untuk mencari dukungan. Pasalnya, hanya
PAN saja yang mendukung pasangan Anies-Sandi di putaran kedua Pilgub DKI 2017.
"Bisa jadi apa yang dikatakan Bang Zul bentuk mencari
dukungan bahwa di pemerintah juga ada perbedaan pandangan dengan Pak
Presiden," ujar Heri dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu malam
(3/4/2017).
Heri juga menilai bahwa dalam kontestasi Pilgub DKI
menunjukkan bahwa antara Presiden Joko Widodo dan Wapres JK tidak selalu
berpendapat yang sama. Pernyataan dari Zulkifli dikatakannya untuk menunjukkan
hal itu kepada publik.
"Menurut saya, pengakuan dari Bang Zul ini merupakan
sebuah pembenaran di mata publik. Bahwa selama ini di panggung belakang ada
perbedaan antara presiden dan wakil presiden soal gubernur DKI. Bisa saja Bang
Zul ingin menyampaikan ke publik, bahwa apa yang terjadi di belakang itu
sebenarnya yang terjadi di RI 1 dan RI 2 tidak selalu sama," kata Heri.
Dia mengatakan, walaupun Jokowi dan JK menyatakan netral
dalam gelaran pilgub, namun ada faktor kedekatan yang menjadi preferensi dari
keduanya. Meski tidak kelihatan dukungan dari keduanya, namun hal tersebut
dapat dibaca oleh publik.
Heri menyebut Jokowi memiliki kedekatan dengan cagub
petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena pernah berpasangan ketika
menjabat sebagai gubernur-wakil gubernur di tahun 2012-2014. Begitu pun JK yang
memiliki kedekatan dengan Anies.
"Kita tahu bahwa, walaupun tidak diakui secara terbuka
oleh presiden bahwa beliau misalnya mendukung Ahok, karena dekat dengan Ahok.
Dan walaupun menyatakan posisi netral. Tapi secara personality Ahok kan mantan
wakil gubernurnya. Itu bisa dibaca oleh publik. Sementara Pak JK ini punya
kedekatan dengan Pak Anies," tuturnya.
Heri tidak memungkiri dalam gelaran Pilgub DKI ini, politik
nasional juga masuk ke dalamnya. Sehingga lumrah jika elite-elite yang ada di
pemerintahan pusat pun ikut campur tangan di dalamnya.
Di luar Jokowi dan JK, Heri melihat ada sosok mantan
presiden yang ikut turun tangan dalam gelaran ini yaitu Megawati Soekarnoputri,
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto. Bahkan, ketiganya
merupakan ketua umum partai.
"Hal ini karena ada beberapa indikator. Pertama,
Jakarta terutama barometer nasional. Kedua, Jakarta sudah membuktikan bahwa
menjadi gubernur bisa membuka peluang masuk panggung politik lebih luas. Pak
Jokowi sudah membuktikan itu. Ketiga, spirit dari awal sudah menunjukkan
pertarungan para tokoh bangsa. Dapat dilihat bagaimana Megawati, SBY dan
Prabowo sampai ikut turun tangan," ungkapnya.
Loading...