Beritaindonesia.co - Banyak cara untuk mengungkapkan aspirasi dan menarik
perhatian orang lain.
Beberapa hari ini, pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membuktikan
itu dengan menyampaikan isi hati mereka menggunakan bunga.
Bukan aksi demo atau protes teatrikal lainnya, pesan-pesan
bernada serius hingga nyeleneh mereka kirim melalui karangan bunga. Jumlah
karangan bunga semakin hari semakin banyak, bahkan sudah mencapai ribuan.
Awalnya, karangan bunga itu membawa pesan ucapan terima
kasih kepada Ahok dan Djarot yang telah memimpin Jakarta.
"Thank you for everything. You are the best governor we
ever had. Dari Cupuers yang gagal move on," bunyi tulisan di salah satu
karangan bunga.
Saat May Day, Senin (1/5/2017), karangan bunga di Balai Kota
menjadi "korban" kemarahan para buruh yang berdemo di sana.
Karangan-karangan bunga tersebut dibakar dan menimbulkan kesedihan di hati para
pendukung Ahok-Djarot.
Mereka tidak tinggal diam. Malam harinya, mereka
berbondong-bondong ke lokasi pembakaran sambil menyalakan lilin.
Keesokan harinya, Selasa (2/5/2017), kesedihan itu kembali
diungkapkan melalui karangan bunga. Beberapa bunga bertuliskan "Bunga
bertanya: Apa salahku sampai aku kau bakar?", "Terima kasih kepada
pembakar bunga... karena doa2 kita lebih cepat naiknya", hingga
"Membakar bunga tidak bisa melenyapkan cinta kami kepada Pak Ahok & Pak
Djarot."
Kiriman karangan bunga kembali masif. Kemarin, Rabu
(3/5/2017), terdapat pesan lain yang disampaikan oleh pendukung Ahok-Djarot.
Kali ini mereka juga meminta agar Ahok divonis bebas dalam
kasus dugaan penodaan agama. Beberapa karangan bunga itu bertuliskan,
"Mohon Bebaskan Ahok Pak Hakim. Dari Rakyat Indonesia Cinta Damai",
"Bebaskan Ahok. Tidak Terbukti Penista Agama. Mari Kita Hidup Dalam
Damai", "Vonis Bebas Ahok Demi Rasa Keadilan", hingga tulisan
"Bunga Berseru. Nurani Hati Pak Hakim Tolong Bebaskan Ahok yang Tak
Bersalah."
Loading...