Beritaindonesia.co - Ketua KPU DKI Sumarno menanggapi adanya dugaan intimidasi di sejumlah TPS saat pencoblosan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Sumarno menyebut hal tersebut mungkin terjadi, namun tidak masif.
"Itu saya kira tidak masif ya," kata Sumarno kepada wartawan di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).
Sumarno menyatakan yang terjadi hari ini tidak seperti yang sebelumnya dibayangkan. Sebab sebelum pencoblosan muncul kekhawatiran yang berkembang di masyarakat mengenai dugaan bakal adanya intimidasi dengan pengerahan massa.
"Kita sebelum pilkada sangat khawatir suasana mencekam, tapi Alhamdulillah di TPS yang kita pantau tidak ada yang terjadi seperti itu," sebutnya.
Sumarno mengaku senang dengan kelancaran pencoblosan hari ini. Dia berharap situasi kondusif di Jakarta dapat terus terjaga.
"Bantuan aparat kepolisian dan juga TNI ya jadi kita aman, jadi mudah-mudahan terus terjaga suasana yang seperti ini," tuturnya.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya menerima laporan dugaan intimidasi dalam pencoblosan. Namun ada juga laporan yang hanya kesalahpahaman namun dilaporkan secara berlebihan.
"Ada saja memang laporan. Bukan hanya dari relawan Badja (Basuki-Djarot), juga dari pihak lain," ujar Tito di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/4).
Atas sejumlah laporan yang masuk, Tito mengaku sudah memerintahkan kapolda dan kapolres segera melakukan penanganan, termasuk menetralkan keadaan dengan cepat. Menurut Tito, ada beberapa laporan yang sebenarnya hanya kesalahpahaman yang kemudian dilaporkan secara berlebihan.
"Kadang-kadang banyak terjadi kesalahpahaman dianggap intimidasi, kemudian dilaporkan berlebihan," ujarnya.
Loading...