Beritaindonesia.co - Anies Baswedan menyatakan bahwa lawannya dalam Pilkada DKI,
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bukanlah musuh. Menurut calon gubernur yang
memenangi Pilkada DKI versi hitung cepat atau quick count itu, ada perbedaan
pengertian antara lawan dan musuh.
Anies mengaku bersyukur dapat berkompetisi dengan pasangan
Ahok-Djarot. Dalam perjalanan Pilkada DKI, Anies berkesempatan saling adu
gagasan, sekaligus memperkuat pemahaman tentang satu sama lain. Apapun hasil
Pilkada DKI putaran kedua, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu
menegaskan tidak ada permusuhan antara dirinya dan pasangan Ahok-Djarot.
Anies justru siap bekerja sama dengan pasangan inkumber
tersebut untuk meneruskan proses pembangunan di Ibu Kota. "Insya Allah pertemanan dan persahabatan
akan jalan terus. Kami ingin menjaga nuansa persatuan di Jakarta yang mungkin
merupakan kota paling berbhinneka di Indonesia," tuturnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat oleh beberapa lembaga survei,
pasangan Anies-Sandi unggul dibandingkan Ahok-Djarot. Polmark Indonesia pada pukul 19.00 WIB, hasil
hitung cepat pasangan Ahok-Djarot 42.47 persen dan Anies-Sandi 57.53 persen.
Pada hasil hitung cepat Indikator Politik dengan data masuk
mencapai 60,75 persen, pasangan Anies-Sandi mendapat suara 58,93 persen,
sedangkan pasangan Basuki-Djarot memperolah 41,07 persen suara.
Sementara itu hasil hitung cepat yang dilakukan Saiful
Mujani Research Center dengan data masuk 68,18 persen, pasangan Anies-Sandi
juga unggul dengan perolehan suara 58,8 persen dan Basuki-Djarot memperoleh
41,2 persen suara.
Loading...