Beritaindonesia.co - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan
menyindir keberanian Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam tiap ajang pesta
demokrasi. Presiden ke-6 itu dianggap tidak berani mengambil sikap politik dan
selalu memilih netral.
Itu disampaikan Zulkifli ketika menghadiri peluncuran buku
berjudul 'Takziyah Muhammadiyah Untuk KH Hasyim Muzadi' di Gedung Dakwah PP
Muhammadiyah, Kamis kemarin malam. Hadir juga dalam acara itu, di antaranya
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden PKS Sohibul Iman hingga Ketum PPP
Rohamurmuziy.
Sebelum mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
pada putaran II Pilgub DKI, PAN tergabung dalam poros Cikeas buatan SBY
mengusung Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni. Mereka bergabung bersama Partai
Demokrat, PPP dan PKB.
"Kami berempat (Demokrat, PPP, PKB dan PAN) bersama Pak
SBY presiden dua kali beraninya netral. Cak Imin deklarasi dukung Ahok, PPP
kita maklum karena katanya suratnya belum turun," kata Zulkifli bercanda.
Menurut Zulkifli, partainya lebih berani mengambil sikap
politik dibanding SBY. Sehingga dia menegaskan bahwa PAN adalah partai
konsisten. Dukungan politik itu itu diberikan kepada Anies-Sandiaga.
"Kalau kita Pak Wapres, kita yang agak berani ikut
dukung (Anies Sandi). Karena kalau dukung Pak Ahok, enggak bisa pulang saya,
koper sudah ditaruh di depan," ujarnya sambil tertawa-tawa.
Sementara itu, Jusuf Kalla dalam pidatonya juga sempat
menyindir kehadiran Romi dan Sohibul. Apalagi keduanya berbeda pandangan
terkait Pilgub DKI Jakarta. "Hadir pula di sini dua pimpinan partai. Ada
Pak Sohibul dan Pak Romi (Romaruhmuziy) yang dulu beda kamar ya sekarang
Alhamdulillah sekarang sudah satu kamar lagi," terang Jusuf Kalla.
Loading...