Beritaindonesia.co - Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria menilai status
Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta telah selesai.
Sebab, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah memvonis Ahok
bersalah dengan hukuman dua tahun penjara.
Ketua DPP Partai Gerindra itu meminta Menteri Dalam Negeri
Tjahjo Kumolo mengangkat Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat
sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta menggantikan Ahok yang ditahan di Rutan
Cipinang, Jakarta Timur.
Riza mengatakan dimungkinkan untuk jabatan Wakil Gubernur
yang ditinggalkan oleh Djarot untuk diisi meski hanya beberapa bulan karena
masa jabatan akan habis pada Oktober mendatang.
"Mendagri harus mengangkat Wakil Gubernur menggantikan
sampai oktober, dan dimungkinkan sebetulnya mengisi Wakil Gubernur walaupun
cuma beberapa bulan," kata Riza di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/5).
Untuk posisi Wakil Gubernur, Riza mengingatkan harus atas
persetujuan dari partainya. Sebab, Ahok yang menjadi Gubernur DKI merupakan
diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Gerindra pada Pilkada tahun 2012 lalu.
Kala itu, Ahok dan Joko Widodo memenangkan Pilkada. Sementara, Ahok naik
menjadi Gubernur usai Joko Widodo terpilih sebagai Presiden pada Pilpres 2014.
"Jadi Pak Djarot harus mendapat persetujuan dari PDIP
dan Gerindra untuk mengusulkan wakil Pak Djarot," ujarnya.
Riza berharap PDI Perjuangan dapat membuka pintu untuk
menentukan posisi Wakil Gubernur atas persetujuan dari partainya. Sebab, lanjut
Riza, hal ini bisa menjalin komunikasi baik antara dua partai yang dulu pernah
kompak namun sekarang sering berbeda kepentingan.
"Saatnya lah PDIP dan Gerindra lebih baik lagi
hubungannya," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengingatkan pula
soal koalisi partainya dengan PDI Perjuangan pada Pilkada tahun 2012. Namun,
untuk pengisi jabatan Wakil Gubernur, Fadli belum dapat berkomentar banyak.
"Kan Gerindra pengusung juga kayak PDIP. Nah itu saya
enggak tahu ya. Dalam waktu yang sangat pendek juga jika dibutuhkan bisa
dibicarakan. Tapi mekanisme yang berlaku saya kira memang seperti itu. Nanti
kita lihatlah ke depan," kata Fadli.
Loading...