Beritaindonesia.co - Pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) dan Djarot Saiful
Hidayat harus menelan kekalahan dari pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
pada gelaran Pilkada DKI Jakarta. Beberapa hal dinilai menjadi penyebab
kekalahan pasangan petahana itu.
"Enggak bisa direduksi dalam satu sebab, banyak hal
saya kira," kata Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno di Kompleks
Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Salah satunya adalah "curhatan" dari warga.
Hendrawan menceritakan sejumlah keluhan yang diterimanya terhadap Ahok yang
diungkapkan oleh birokrat hingga pengusaha.
"Birokrat yang saya temui mengatakan 'haduh, kalau Ahok
menang lagi, penderitaan kami semakin panjang, enggak bisa main-main anggaran'.
Pengusaha yang saya temui 'apa sih untungnya Ahok sebagai gubernur. Pajak
dinaikkan'," ungkap Hendrawan.
"Beberapa orang lainnya, 'duh nanti kami kemaraunya
lebih panjang lagi'," sambung dia.
Persoalan koordinasi juga dinilai sebagai penyebab lainnya.
Namun, Hendrawan mengatakan, hal itu terjadi pada setiap parpol saat bekerja
sama dengan parpol lainnya di sebuah daerah.
Sedangkan DKI dianggap menjadi salah satu wilayah dengan
pertarungan politik cukup kuat. Ia mencontohkan kader partai A dam partai B di
Jakarta Utara.
Dua kader partai pendukung tersebut dipaksa mesti berkoalisi
pada Pilkada DKI, padahal keduanya harus bersaing pada kesempatan lainnya.
"Anda yang saya tahu nanti akan jadi musuh saya 2019,
eh sekarang saya kerja sama dengan Anda. Susah dong. Begitu saya punya kantong
(pemilih) yang sudah relatif jadi pendukung, masa mau mengajak lawan dengan
sukarela," tuturnya.
Loading...