Beritaindonesia.co - Anies Baswedan dan Sandiaga Uno secara resmi ditetapkan
sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih untuk periode
2017-2022. Jauh sebelum ditetapkan sebagai pemimpin ibu kota, Anies dan Sandi
berulang kali menegaskan janjinya untuk tidak menjadikan jabatan ini sebagai
batu loncatan untuk pertarungan pemilihan presiden 2019. Mereka secara tegas
menyatakan tidak berniat mengikuti jejak Joko Widodo yang menjadi Presiden
ketika belum menyelesaikan masa jabatan lima tahun sebagai Gubernur DKI.
Sebagai partai pengusung Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017,
Gerindra yakin kedua jagoannya akan menyelesaikan masa jabatannya hingga 5
tahun. Sebab, Gerindra dan PKS telah membuat kesepakatan tertulis dengan
Anies-Sandiaga. Isinya komitmen menyelesaikan masa jabatannya hingga 2022.
"Dari awal pembicaraan semacam ada kesepakatan pakai
tulisan tangan saya sesuai salah satu butir Pak Anies-Pak Sandi menyelesaikan
masa jabatannya 2017-2022, itu bagian dari kesepakatan yang kita tanda tangan
bersama dengan Gerindra dan PKS," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra
Fadli Zon di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/5).
Kesepakatan tertulis itu dibuat pada 23 September 2016.
Kesepakatan itu dibuat bertepatan dengan pengumuman sikap politik Gerindra dan
PKS mengusung Anies-Sandi. Dalam kontrak politik itu, Anies-Sandi berjanji
menjalankan tugas selama satu periode alias lima tahun.
"Karena kita melihat ketika seseorang mendapatkan
amanah itu kan satu paket lengkap dengan durasinya sehingga bisa sesuai masa
jabatannya," tegasnya.
"Ketika seseorang diberi amanah 5 tahun berarti dia
merencanakan dan bisa melaksanakan apa yang menjadi cita-citanya. Kalau hanya
loncat loncat untuk apa jabatan kalau tak bisa melaksanakan," ucapnya.
Janji untuk menjalankan tugas selama lima tahun kembali
ditegaskan Anies Baswedan usai KPU DKI Jakarta mengumumkan pasangan Anies-Sandi
sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih. Anies menegaskan
komitmennya untuk tuntaskan program kerjanya bersama Sandiaga Uno sebagai
pemimpin DKI Jakarta.
"Kami komitmen untuk menuntaskan kerja di Jakarta. Itu
pertanyaan di debat kandidat kemarin yang kami jawab dengan lantang," kata
Anies di kantor KPU DKI, Jakarta Pusat, Jumat (5/5).
Namun pernyataan Gerindra terkait kontrak politik tak
seirama dengan yang disampaikan Anies. Bahkan dia membantah membuat kesepakatan
politik dengan Prabowo Subianto. Terutama untuk tak mencalonkan diri sebagai
capres dan cawapres pada Pilpres 2019.
"Pertama tidak ada tanda tangan yang menyatakan kontrak
politik seperti itu. Jadi enggak ada itu," kata Anies.
Dia meyakinkan semua pihak bahwa tidak pernah membuat
kontrak politik semacam itu. "Kami berdua menyatakan, tidak akan pernah
ada. Ngecek saja di laci manapun enggak akan pernah ketemu," tegas Anies.
Loading...