Beritaindonesia.co - Budaya membaca di Jambi dinilai masih tertinggal dibanding
daerah lain terutama di Jawa. Melihat itu, Gubernur Jambi, Zumi Zola mengajak
Najwa Shihab selaku Duta Baca Indonesia untuk merayu warga Jambi terutama
generasi muda untuk gemar membaca.
Sebuah acara talk show dan dialog digelar di balairung
Universitas Jambi (Unja) dengan tema "Semangat Literasi di Tengah Arus
Kekinian" pada Jumat siang, 5 Mei 2017.
Menurut Zola, untuk memicu budaya membaca perlu cara
berkelanjutan melalui kegiatan dialog maupun bedah buku. Hal ini diperlukan
untuk meningkatkan keingintahuan, wawasan, kemampuan menganalisa, pengembangan
pola pikir sehingga berujung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM).
"Makanya kita undang Najwa Shihab selaku Duta Baca
Indonesia ke Jambi," ujar Zumi Zola membuka dialog dengan ratusan
mahasiswa Unja.
Sejumlah mahasiswa pun bergantian melontarkan pertanyaan
kepada gubernur yang juga mantan artis dan pesinetron itu. Ditanya bagaimana
trik meningkatkan minat membaca, Zola yang juga alumnus S1 Teknologi Pangan dan
Gizi, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan S2 dari London Metropolitan University
menyarankan agar memilih buku yang disukai.
"Tidak harus tebal, tapi terus menerus. Saling tukar
dengan teman," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan baca warga Jambi, Pemprov Jambi
melalui Perpustakaan Daerah Jambi terus menambah koleksi buku. Di mana sudah
ada 70 ribu buku dan baru mendapat tambahan 100.000 buku yang akan disebar ke
seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
Sementara Najwa Shihab mengatakan, sudah banyak berkeliling
ke pelosok-pelosok tanah air untuk mengajak warga Indonesia gemar membaca.
Generasi muda selaku penerus bangsa menjadi target utama akan budaya gemar
membaca. Pemandu acara "Mata Najwa" ini berharap membaca bisa menjadi
bagian kehidupan, bahkan bagian dari rutinitas sehari-sehari.
Di era digital, membaca menjadi elemen penting untuk
meningkatkan kemampuan analisis terutama mengenali berita bohong atau hoax.
"Ini sangat penting, harus cerdas memilih dan memilah mana yang benar dan
mana yang bohong. Karena maraknya berita hoax tidak hanya di Indonesia, namun
hampir di seluruh negara," ujar Najwa menjelaskan.
Najwa menambahkan, dengan generasi yang gemar membaca akan
menghasilkan generasi yang tidak mudah diprovokasi, tidak mudah memaki, dan
yang punya hati. "Generasi membaca, generasi cinta pengetahuan, generasi
cinta bangsa," ucapnya.
Loading...