Jumat, 05 Mei 2017

Bikin Geger..!! 3 Modus Tipu-tipu dari Aduan Warga Ini Ludes di Obrak-Abrik Ahok..


Beritaindonesia.co - Hampir setiap hari, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menerima aduan warga di Ruang Tamu Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Ahok mengatakan, menerima aduan warga ibarat kuliah. Selain membantu Ahok juga dapat mengetahui modus tipu-tipu yang terjadi di DKI.

Penelusuran detikcom, Jumat (5/5/2017), sudah ada 3 modus yang terbongkar Ahok karena kegiatan mendegar aduan warga. 3 modus tipu-tipu itu, mulai dari mengurus sertifikat tanah di kelurahan, mengurus administrasi penyewaan Rusun hingga modus tipu-tipu rekrutmen pasukan oranye.

Berikut modus tipu-tipu yang terbongkar Ahok:

Seorang warga bernama Frangky (45) menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta rumah susun. Setelah bercengkrama, Ahok naik pitam saat tahu warga itu tidak jujur kepadanya untuk mendapatkan rusun.

"Selama ini tinggal di mana?" tanya Ahok ke Frangky, di Balai Kota, Jumat (5/5/2017).

"Di rusun itu (Tipar, Cakung) juga, Pak," jawab Frangky.

Ahok mengatakan tidak bisa memberikan rusun karena sudah tinggal di rusun milik saudaranya itu. Ahok menegaskan rusun tidak bisa dipindahtangankan. Menurut Ahok, pemilik rusun juga harus mengantongi KTP rusun.

"Saudara bisa kami coret. Kalau kamu sudah KTP rusun yang ini, minta rusun lagi nggak bisa. Kamu tahu nggak, kenapa saya ciptakan aturan pindah rusun harus ganti KTP rusun? Supaya kamu nggak gampang tipu saya, pakai bank juga. Kamu ada Bank DKI nggak?" ujar Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendengarkan keluh kesah Kotimah yang mengaku dipecat dan tidak digaji 3 bulan sebagai petugas Pasukan Oranye. Ahok mencium ada oknum yang bermain.

Ahok mencurigai ada oknum yang bermain dalam seleksi PPSU yang merupakan Pekerja Harian Lepas (PHL) Kelurahan. Dia menyebut ada oknum yang memasukkan keluarga dan temannya untuk menjadi PPSU. Sementara yang tidak bisa menyogok oknum tersebut langsung dipecat dari PPSU.

"Bisa saja ada oknum masukin keluarganya, temannya, kita nggak tahukan. Orang-orang yang nggak mau nyogok bisa dipecat," ucap Ahok, di Balai Kota, (3/5/2017).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkap modus baru oknum kelurahan untuk mengakali pembuatan sertifikat tanah. Caranya adalah oknum lurah tersebut mengatakan tanah tersebut milik orang lain.

Tak hanya itu, oknum lurah tersebut juga hanya menunjuk satu orang notaris untuk pengurusan sertifikat tersebut. Ahok menganggap itu sama saja mereka menjual tanah yang tidak perlu dibeli.

"Bagaimana si oknum lurah hanya menunjuk pada satu orang di notaris katakan harus bayar sama dia beli tanah, ini berarti adalah modus menjual tanah yang tidak perlu dibeli. Berarti ini oknum lurahnya kurang ajar," tutur Ahok,
Kamis (4/5/2017).

Yang lebih parah lagi, warga diharuskan membeli tanah tersebut seharga NJOP, padahal warga sudah memiliki tanah tersebut sejak dulu. Ahok mengatakan oknum lurah tersebut bisa mendapatkan Rp 100 juta dari proses itu.
Loading...
Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

 
('
loading...