Beritaindonesia.co - Sejauh ini, manusia kerap mengalami peristiwa besar yang
nyaris membinasakan mereka. Mulai dari bencana alam, peperangan hingga gangguan
dari planet lain.
Meski dalam beberapa peristiwa manusia mengalami
keberuntungan karena luput dari bencana, namun ada beberapa insiden yang nyaris
membawa kiamat di Bumi.
Dikutip dari listverse.com pada Senin (24/4/2017), sejumlah
kiamat yang nyaris dilakukan sendiri oleh manusia pernah terjadi dalam sejarah.
Misalnya alarm serangan nuklir palsu September 1983 yang menyala di Uni Soviet.
Peristiwa itu nyaris memicu perang nuklir. Bisa dibayangkan jika itu
benar-benar terjadi.
Atau, lainnya ketika
krisis rudal di Kuba pada 1959. Saat itu pihak Amerika Serikat (AS)
menjatuhkan bom bawah laut untuk memaksa sebuah kapal selam Uni Soviet B-59
muncul ke permukaan. Padahal, kapal itu membawa satu torpedo dengan hulu ledak
nuklir.
Bom tersebut untungnya tidak mengenai kapal selam tersebut.
Jika sampai kena, sejarah dunia pasti berubah.
Demikian juga peristiwa meledaknya pesawat pembom B-52 milik
AS di langit dekat Goldsboro, North Carolina, pada Januari 1961 ketika sedang
membawa dua bom nuklir Mark 39 yang keseluruhannya mencapai berat 8 megaton.
Selain karena ulah manusia, ada beberpa peristiwa terjadi
disebabkan oleh alam yang nyaris menyebabkan kiamat di Bumi. Berikut kisahnya:
1. Pengamatan oleh Bonilla
Pada 12 Agustus 1883, seorang ahli astronomi Meksiko bernama
Jose Bonilla mengamati adanya lebih dari 400 benda tak dikenal yang gelap dan
tampak kabur melintasi Matahari ketika ilmuwan itu sedang akan mempelajari
korona matahari.
Ia tidak mengetahui bahwa benda-benda itu sebenarnya adalah
serpihan komet berukuran lebih dari 1 miliar ton yang terbelah dan nyaris
menghantam planet Bumi. Ukuran komet itu serupa dengan komet yang memusnahkan
dinosaurus.
Serpihan-serpihan komet itu berukuran antara 50 meter hingga
4 kilometer, dan masing-masing jatuh lebih kuat daripada sebuah bom atom.
Serpihan-serpihan itu diperkirakan melintas antara 600 hingga 8.000 kilometer
jauhnya dari Bumi, suatu ukuran kecil untuk semesta ini.
Setiap segmen memiliki potensi menyebabkan ledakan setara dengan
ledakan saat kejadian Tunguska. Menurut para ilmuwan, seandainya terjadi
tabrakan, maka kehidupan yang kita kenal di Bumi akan musnah.
2. Kejadian di Tunguska
Kejadian di Tunguskan diduga merupakan tabrakan asteroid
atau komet kecil yang hancur dekat permukaan Bumi pada 1908. Kejadian itu
menyebabkan terpaan udara yang meratakan hutan lebat seluas kira-kira 2.000
kilometer persegi di Tunguska, Rusia.
Tidak ada korban jiwa manusia dalam kejadian tersebut,
karena berada di tempat yang jarang penduduk. Tapi, ukuran kejadiannya setara
dengan 1000 kali kekuatan bom atom yang diledakan di Hiroshima sehingga
menewaskan 160 ribu jiwa.
Seorang saksi mata yang tinggal sekitar 65 kilometer
jauhnya, menjelaskan tentang kejadian Tunguska sebagai berikut. "Langit
terbelah dan api berkobar luas di hutan."
3. Semburan Massa Korona
Lontaran massa korona atau CME yang terjadi di Matahari
(NASA).
Kita mengetahui bahwa dunia tidak berakhir pada 2012 seperti
yang diramalkan menurut kalender suku Maya. Namun demikian, kiamat tersebut
sebenarnya lebih dekat daripada dugaan kita.
Suatu semburan abnormal plasma matahari terjadi pada Juli
tahun tersebut sehingga menyambar orbit Bumi di tempat yang sama seperti
kejadian 9 hari sebelumnya.
Seandainya massa semburan itu mencapai Bumi, maka besarlah
kerusakan pada perangkat-perangkat elektronik. Kerugiannya bisa mencapai
beberapa triliun dolar dan perlu satu dekade untuk benar-benar pulih.
Dalam masa sekarang, ketika kita sangat mengandalkan
teknologi, kejadian seperti itu merupakan hal yang sangat mengerikan.
4. 4581 Asclepius
Walau terdengar beruntung, sebenarnya ada beberapa kejadian,
baik alamiah maupun yang dimulai oleh manusia, yang nyaris membawa kiamat.
(Sumber complex.com)
A581 Asclepius adalah nama yang diberika kepada suatu
asteroid yang mendekat hingga sekitar 645 ribu kilometer dan nyaris menghantam
Bumi pad Maret 1989. Jarak itu terdengar sangat jauh, tapi, pada 6 jam
sebelumnya, planet kita ada di tempat lintasan asteroid tersebut.
Seandainya asteroid itu jadi menghantam Bumi, ledakannya
bisa setara dengan detonasi termonuklir berukuran 600-megaton. Sebagai
pembanding, perangkat nuklir yang pernah benar-benar diledakkan hanya berukuran
50 megaton dan awan cendawan akibat ledakan 'kecil' mencapai ketinggian 7 kali
ketinggian gunun Everest.
5. Nyaris Dimusnahkan oleh Bulan
Pada Oktober 1960, suatu radar peringatan dini yang
berlokasi di Tanah Hijau mulai mengirimkan peringatan-peringatan bahaya adanya
serangan nuklir terhadap Amerika Serikat.
Ketika pihak militer mulai tegang, perincian mengenai
serangan hebat itu pun mulai berdatangan. Pihak komando pertahanan North
American Aerospace Defense Command (NORAD) mulai bersiaga penuh.
Tapi kemudian seseorang bertanya, "Mengapa Uni Soviet
melancarkan serangan ketika pemimpin mereka sedang berada di Amerika Serikat
untuk melakukan pembicaraan?"
Laporan-laporan yang masuk pun diperiksa ulang, ternyata
ketahuan bahwa terbitnya Bulan menjadi penyebab kesalahpahaman yang hampir
mengakhiri dunia tersebut.
Loading...