Beritaindonesia.co - Semanggi interchange atau yang dikenal dengan simpang susun
Semanggi akan beroperasi sesuai target yang ditetapkan Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ia menargetkan penambahan ruas jalan layang di Jembatan
Semanggi itu akan selesai pada Juli dan mulai dioperasikan Agustus 2017
mendatang.
Proyek yang digarap PT Waskita Karya pada awal maret 2016
itu, diharapkan dapat mengurai kemacetan 30 hingga 40 persen. Proyek
pembangunan flyover Bundaran Semanggi ini memiliki panjang 796 meter di ramp 1
dan 826 meter untuk ramp 2, sementara lebar jalan 8 meter dengan dua lajur.
Nantinya, jembatan ini akan menghubungkan kendaraan yang
akan melaju dari Grogol ke Senayan dan dari arah Sudirman ke Cawang.
Ahok menjelaskan, pemenang tender proyek tersebut adalah
perusahaan pelat merah PT Wijaya Karya (Tbk). "Pembiayaannya pengembang
asal Jepang, Mori Building Company," kata Ahok, Kamis, 31 Maret 2016.
Ia mengklaim, proyek tersebut merupakan pencapaian
spektakuler pemprov DKI Jakarta. Sebab, merupakan konstruksi pertama yang
memasang bridge case sepanjang 80 meter.
"Ini sejarah konstruksi sipil pertama Indonesia yang
memasang bridge case sepanjang 80 meter di atas Semanggi. Kalau di Hongkong,
ada tapi di atas laut," kata Ahok.
Nantinya, pada peresmian jalan layang tersebut, Ahok akan
meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan proyek yang diharapkan
mampu mengurai banyak kemacetan Ibu Kota.
"Anggarannya dulu kami hitung-hitung sekitar Rp 500
miliar, tapi ternyata pas lelang anggarannya hanya Rp 200 miliar. Sisa uangnya
mau buat kami bangun ducting di Sudirman-Thamrin," terang Ahok.
Pujian Jokowi
Presiden Jokowi melihat maket pembangunan proyek simpang
susun Semanggi, Jakarta, Kamis (23/2). Jokowi berharap, pembangunan proyek
tersebut dapat menjadi solusi kemacetan lalu lintas di Jakarta selama
bertahun-tahun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Presiden Jokowi memuji kerja cerdas Ahok. Presiden menilai
Ahok dan jajarannya cerdas mencari sumber pendanaan pembangunan Simpang Susun
Semanggi alias Semanggi Interchange.
Pembiayaan proyek tersebut tidak berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI, melainkan dari pihak swasta.
Langkah cerdasnya, Ahok menggunakan Peraturan Gubernur
(Pergub)DKI Jakarta, yang memberi syarat kepada sebuah perusahaan swasta untuk
membiayai proyek itu sebagai kompensasi kenaikan koefisien luas bangunan (KLB)
atas pembangunan konstruksi mereka di Ibu Kota.
"Pembiayaan yang dikeluarkan untuk proyek ini sangat
efisien, murah juga. Saya dengar dari Pak Gubernur DKI, nilainya Rp 360
miliar," ujar Jokowi di atas Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan
beberapa waktu lalu.
Pujian juga diberikan Presiden Jokowi kepada PT Wijaya
Karya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang ditunjuk Pemerintah Provinsi DKI
mengerjakan proyek.
Proyek Semanggi Interchange dimulai Agustus tahun lalu,
serta ditargetkan tuntas dan dapat digunakan mulai 17 Agustus 2017, bertepatan
dengan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-72.
"Saya mengacungkan jempol pada cara-cara kerja cepat PT
Wika yang menyelesaikan proyek," ujar Jokowi.
Dikritik Anies-Sandi
Suasana pembangunan simpang susun semanggi, Jakarta, Selasa
(21/3). Lintasan kedua memiliki panjang 826 m, menghubungkan Jalan Gatot
Soebroto di sisi Wisma Mulia dengan Jalan Raya Jendral Sudirman arah Bundaran
Senayan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Langkah cerdas Ahok ternyata dipandang salah oleh
koordinator Sahabat Anies Baswedan-Sandiaga Uno atau Anies-Sandiaga, Anggawira.
Ia mengkritik, Ahok terkait penggunaan dana tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR) yang digunakan untuk berbagai proyek infrastruktur
sebagai bagian kontribusi atas koefisien lantai bangunan (KLB).
"Pembiayaan dari sumber dana non-APBD, seperti lewat
dana CSR yang dilakukan pihak swasta ini membuat pemprov DKI terkesan tidak
transparan dan akuntabel," kata Koordinator Sahabat Anies
Baswedan-Sandiaga Uno, Anggawira, Minggu
9 April 2017, seperti dikutip dari Antara.
Kebijakan dari Pemprov DKI tersebut, menurutnya, gagal paham
karena dana CSR tersebut seharusnya dapat diputuskan bersama pengunaanya dalam
forum CSR. Selain itu, dana CSR harus masuk terlebih dulu dalam mekanisme APBD.
Anggawira menyebutkan, proyek pembangunan ini seharusnya
dilakukan lewat sebuah sistem tender, dengan mekanisme yang jelas guna
menghindari penyalahgunaan dana.
"Artinya, hal-hal tersebut jangan dilakukan off budget.
Untuk memenuhi unsur transparansi tentu lebih baik program pembangunan ini
dikelola di dalam budget, lewat proses tender, dengan mekanisme yang
jelas," papar anggota tim pemenangan Anies-Sandaiga.
Anggawira menilai, tindakan Ahok yang meminta pihak swasta
yang kena denda atas KLB untuk membangun simpang susun Semanggi merupakan
sebuah kesalahan.
Sebab menurut ketentuan yang berlaku, ia menambahkan, dana
dari hasil pembayaran denda harus lebih dulu masuk sebagai pendapatan negara
bukan pajak (PNBP).
"Pemprov DKI tentunya sangat memahami ketentuan
tersebut. Namun, yang jadi pertanyaan kami saat ini adalah mengapa pembangunan
proyek ini harus dilakukan di luar budget," ujar Anggawira.
Untuk itu, ia menjelaskan, seharusnya kebijakan tersebut
dibahas terlebih dahulu bersama DPRD.
Ikon Baru Jakarta
Suasana proyek pembangunan simpang susun semanggi, Jakarta,
Selasa (21/3). proyek dibagi 4 bentang jalan layang, yakni Bentang Plaza
Semanggi, Bentang Polda Metro Jaya, Bentang Hotel Sultan dan Bentang Wisma
Mulia atau BRI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Kepala Dinas Bina Marga DKI, Yusmada Faizal yakin penambahan
ruas jalan layang di Jembatan Semanggi akan selesai sesuai dengan target yang
ditetapkan.
"Siap (Agustus kelar)," ujar Kepala Dinas Bina
Marga DKI, Yusmada Faizal saat dihubungi, Minggu, 23 April 2017.
Pembangunan proyek yang dilakukan PT Wijaya Karya (Tbk)
menurut Yusmada akan menjadi ikon baru Ibu Kota. "New icon of Jakarta,
Insya Allah," ucap dia.
Saat ini, perkembangan proyek Semanggi Interchange sudah
mencapai 74 persen. Penyambungan beton terakhir pada 25 April 2017 mendatang,
sehingga jalan layang baru itu akan 100 persen terhubung pada Selasa malam
nanti.
"Dijadwalkan hari Selasa tanggal 25 April 2017 mulai
pukul 23.30 pm dilakukan pengangkatan segmen terakhir box girder. Sehingga
pekerjaan krusial struktur atas kedua ramp Semanggi diselesaikan," kata
Yusmada.
Setelah penyelesaikan struktur jalan layang, Dinas Bina
Marga tinggal menyelesaikan taman dan ornamen serta lampu untuk mempercantik
Semanggi Interchange.
"Menyusul penyelesaian pekerjaan di bagian on-off ramp,
paravet, pelapisan hormit dan pengembalian kondisi taman Semanggi," ucap
dia.
"(Semanggi Interchange) Bisa menjadi spot selfie
baru," tambah Yusmada.
Loading...