Beritaindonesia.co - Saya yakin Prabowo pun tak menduga bahwa Anies-Sandi akan
menang dengan selisih telak. Mungkin saja tidak sesuai dengan skenario Prabowo.
Prabowo boleh saja ingin memenangkan Anies sekaligus menjaga suara Gerindra,
namun sepertinya bukan dengan kemenangan telak. Pasalnya, kemenangan telak
berpotensi melejitkan nama Anies. Berkaca pada Jokowi sebagai penantang
petahana di Pilgub DKI 2012, dan dua tahun kemudian menjadi lawan Prabowo di
Pilpres 2014 bahkan mengkandaskannya, Prabowo tentu melihat ada potensi dejavu.
Simak informasi berikut.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan
sambutan pada acara Pesan Persatuan
Anies-Sandiaga di Museum Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (5/5), malam.
Dalam acara itu, Prabowo memberikan selamat terhadap gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Uno.
“Jujur saja, Anies Sandi terus terang, Gue waswas lho
menang. Kalau kalah biasa saja. Selamat bekerja untuk Anies-Sandi,” kata
Prabowo di Museum Bank Indonesia, Jakarta Barat, Jumat (5/5), malam.
Menurut Prabowo, seseorang sudah menjadi pejabat akan banyak
tawaran yang datang dan kerap mengingkari janji-janji selama masa kampanye.
Namun, Prabowo yakin dan percaya, Anies-Sandi bukan sosok yang demikian.
Prabowo beralasan, Anies dan Sandi pernah menemuinya secara
terpisah tanpa diminta. Kata Prabowo, keduanya cukup berkomitmen untuk menjadi
gubernur yang amanah. “Anies bilang, ‘Pak Prabowo, saya nggak cari kekayaan.
Kalau Sandi yang berlatar belakang pengusaha bilang ‘saya udah cukup’,”
katanya.
Selain itu, Prabowo juga memberikan pesan agar Anies dan
Sandi bisa bekerja dengan baik. Menurutnya, kehendak rakyat sudah jelas,
perintah rakyat jelas, dan janji Anies-Sandi jelas. Dia menilai yang paling
penting adalah pelaksanaannya.
Saya melihat seperti ada kekhawatiran pada diri Prabowo
melihat Anies menang telak. Prabowo juga mengatakan sendiri bahwa biasanya
kalau yang menang akan banyak tawaran dan kemungkinan mengingkari
janji-janjinya. Pernyataan ini adalah bentuk curahan hati Prabowo sekaligus
ultimatum untuk Anies agar tidak macam-macam. Keinginan Prabowo menang di
Pilpres semakin terlihat kuat.
Mungkin Prabowo sedikit bisa mengesampingkan Jokowi karena
kemarin Ahok kalah. Namun kelihatannya beliau menyadari bahwa lawan yang
berpotensi akan menjegalnya justru bisa dari kubu sendiri (Anies). Dengan
kemenangan telak, bukan mustahil jika kemudian Anies merasa memiliki banyak
pendukung dan jika ada tawaran untuk menjadi calon presiden, saya yakin Anies
susah menolak.
Terlebih, Anies adalah orang yang sangat ambisius sekaligus
ingin membalaskan rasa sakit hatinya ke Jokowi karena telah memecatnya dari
menteri. Kepercayaan Prabowo kepada Anies saya pikir tetap harus dikritisi.
Anies bukan terkenal orang yang loyal. Dia sempat ikut konferensi partai
Demokrat dan kemudian menjadi jubir kampanye Jokowi. Setelah dipecat dari
menteri, tanpa ragu-ragu dirinya menyeberang ke kubu Prabowo hanya karena ingin
kekuasaan. Jadi saya hanya menyarankan kepada Prabowo agar lebih berhati-hati.
Fakta bahwa Anies bukanlah kader PKS dan Gerindra menjadi
bukti bahwa sosok figur yang lebih menentukan kemenangan di Pilkada. Saya yakin
Anies merasa bahwa faktor figur dirinya lah yang paling menentukan kemenangan
ini di Pilkada. Jika Gerindra dan PKS mengusung calon lain selain Anies, akan
diragukan menang.
Anies memang sudah memiliki banyak penggemar sebelum diusung
oleh PKS dan Gerindra. Fakta bahwa faktor figur dirinya lah yang paling
menentukan kememangan, akan sangat berpotensi membuat Anies membelot dari PKS
dan Gerindra. Tak penting partai apa pendukungnya, yang penting orangnya
memiliki figur seperti apa.
Kemenangan telak ini memang berpotensi membuat Anies dilirik
oleh banyak partai. Anies berpotensi memiliki daya jual yang tinggi. Pemenang
Pilkada DKI hampir pasti dilirik oleh banyak partai untuk maju ke Pilpres.
Kesimpulannya, saya rasa mulai sekarang Prabowo harus lebih
berhati-hati kepada Anies. Jangan sampai orang-orang yang diorbitkannya justru
akan menikamnya dari belakang. Prabowo memang terbukti hebat mengorbitkan
orang-orang seperti Ahok, Ridwan Kamil. Namun fakta tak terbantahkan, Prabowo
seperti sulit membuat dirinya sendiri melejit namanya sehingga mampu menang di
Pilpres.
Pilpres 2014 menjadi bukti bahwa ketika dirinya sendiri yang
nyalon, Prabowo justru kesulitan untuk memenaggkannya. Sebaliknya, orang-orang
yang diorbitkan oleh Prabowo cenderung sukses
Loading...