Beritaindonesia.co - Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy (Romi) mengingatkan saat ini
berkembang paham yang ingin menghancurkan dan merobek-robek Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Sehingga, lanjut Romi, semua kalangan khususnya anak
muda harus waspada.
"Paham-paham itu berkembang di kampus-kampus dan
dikhawatirkan menjadi bibit perpecahan. NU berkomitmen menjaga NKRI agar tidak
ada yang mengkoyak-koyak," kata Romahurmuziy saat membuka lomba cerdas
cermat empat pilar Madrasah Tsanawiyah se-Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah,
Minggu (7/5). Seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan masyarakat tidak boleh membiarkan kalangan
pelajar mendapatkan paham untuk mendirikan khilafah dan membelakangi Pancasila.
Romi yang juga Anggota Komisi XI DPR mengingatkan Pancasila sudah menjadi kesepakatan
pendiri bangsa Indonesia yang salah satu berasal dari Nahdlatul Ulama sehingga
mengingkari Pancasila sama saja mengingkari NU.
"Perwakilan NU dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia adalah Kiai Wahid Hasyim. Membelakangi Pancasila sama saja
membelakangi NU dan Kiai Wahid Hasyim," ujarnya.
Dia meminta IPNU menjadi garda terdepan dalam
menyebarluaskan Islam sebagai Rahmatan lil alamin di seluruh wilayah. Romi juga
menyarankan agar dibentuk korps mubaligh untuk menyebarluaskan pemikiran Islam
sebagai rahmat seluruh alam.
"IPNU dan IPPNU ajarkan ahlul sunah waljamaah untuk
pemula, menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin," katanya.
Romi mengatakan akhir-akhir ini perbedaan di antara
masyarakat Indonesia menjadi sumber perpecahan padahal sebenarnya menjadi
kekuatan untuk bersatu. Menurut dia, jangan menjadikan kebhinekaan sebagai
sumber perpecahan karena bangsa Indonesia berdiri berdasarkan perbedaan.
"Sepanjang mengakui bangsa Indonesia maka akan hilang
perbedaan karena bangsa kita didirikan diatas perbedaan," katanya.
Loading...