Beritaindonesia.co - Pangeran Kerajaan Arab Saudi Khalid bin Abdul Aziz bicara
soal apa yang dihadapi umat Islam saat ini. Menurutnya, munculnya pemikiran
ekstrim dan radikal bukanlah apa yang diajarkan oleh Islam.
"Saya berbicara di sini tidak cukup kalau saya tidak
menyebutkan apa yang sedang diderita oleh bangsa dan umat kita. Adanya
pemikiran-pemikiran ekstrim, adanya terorisme, khususnya membawa nama Islam.
Padahal Islam bebas atau tidak mengenal hal-hal seperti itu," kata Khalid.
Hal tersebut disampaikan Khalid dalam silaturahmi dengan
peserta Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu
Su'uid Tingkat ASEAN dan Pasifik ke-8 tahun 2017 di Istana Negara, Jakarta,
Kamis (4/5/2017). Pangeran Khalid hadir sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan
Sosial Pangeran Sultan Kerajaan Arab Saudi.
Presiden Jokowi dan Pangeran Arab Khalid bin Abdul
Aziz.Presiden Jokowi dan Pangeran Arab Khalid bin Abdul Aziz.
Khalid mengaku terkejut. Pasalnya, aksi teror sekarang ini
didukung oleh berbagai kalangan. Aksi ini juga banyak bertujuan untuk merekrut
kaum muda.
"Hal yang mengagetkan adalah teror sekarang ini banyak
didukung oleh pendukung-pendukung baik orang miskin maupun kaya, orang yang
berpendidikan dan yang bodoh, orang muda dan orang tua, yang jauh dan yang
dekat, dari barat dan dari timur. Mereka mendukung dan mempunyai senjata yang
sangat canggih serta peralatan amunisi yang mutakhir dan juga didukung oleh
teknologi informasi yang sangat canggih. Tujuannya adalah memobilisasi
anak-anak dan pemuda, laki-laki dan perempuan, untuk mendukung pemikiran yang
menyesatkan ini," jelasnya.
Pangeran Arab Heran Ada Orang yang Rela Hancurkan Negaranya
Sendiri
Lebih lanjut Khalid mengatakan, cara penyebaran pemikiran
ekstrim tersebut juga dilakukan dengan berbagai cara, baik secara ilmiah maupun
profesional.
"Cara mereka adalah menyebarkan pemikiran yang
menyesatkan ini baik secara ilmiah maupun secara profesional. Kita menyaksikan
negara yang menentang terorisme secara terang-terangan tapi secara diam-diam
negara itu justru mendukung," katanya.
Khalid juga heran dengan sikap orang yang rela merusak
negaranya sendiri. "Saya juga heran ada orang yang tinggal di negaranya,
dibesarkan di negaranya, tapi dia sendiri yang menghancurkan negaranya
sendiri," katanya.
"Hal yang sangat menjadi perhatian kita sekarang ini
adalah media massa yang ikut mendukung program-program yang menyesatkan ini.
Ini merupakan suatu bencana besar," tambahnya.
Loading...