Beritaindonesia.co - Sosok mantan Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad yang meninggal
pada Desember 2016 lalu meninggalkan kenangan tak terlupakan bagi para tokoh.
Mar'ie dikenal sebagai figur yang sangat positif.
Dalam acara Tribute to Mar'ie Muhammad yang digelar di
Menara Bank Mega, Jl Kapten Tendean, Minggu (7/5/2017), sejumlah tokoh
memberikan pandangan dan kesannnya terhadap sosok 'Mr Clean' tersebut.
Pemilik CT Corp yang juga mantan Menko Perekonomian Chairul
Tanjung mengenang Mar'ie sebagai sosok yang hebat. CT, begitu dia biasa disapa,
menganggap Mar'ie sebagai sosok mentor sekaligus ustaz bagi dirinya.
"Saya panggil beliau dengan ustaz," kata CT.
Para Tokoh Mengenang Kembali Kiprah 'Mr Clean' Mar'ie
MuhammadFoto: Acara Tribute to Mar'ie Muhammad
Dari Mar'ie, CT mendapatkan banyak pelajaran soal mengelola
ekonomi, khususnya pada bidang makro ekonomi. Pengalaman Mar'ie yang pernah
menjabat Dirjen Pajak dan juga menteri keuangan juga membuat CT bisa belajar
mengenai bidang fiskal dan moneter.
"Ilmu yang saya gunakan pada saat saya terpaksa
mengemban tugas negara pun mengelola ekonomi Indonesia. Banyak sekali hal yang
saya pelajari," ujar CT di hadapan para tokoh dan tamu undangan. Wapres JK
juga turut hadir dalam acara ini.
Para Tokoh Mengenang Kembali Kiprah 'Mr Clean' Mar'ie
MuhammadFoto: Wapres JK di acara Tribute to Mar'ie Muhammad/Yohanes Liniandus/
KIP Wapres
Pelajaran lain yang didapatkan CT adalah soal value (nilai)
yang dicontohkan Mar'ie sesama hidup. Suatu ketika, CT menemani mentornya itu
berkunjung ke Makassar dan bertemu dengan JK. Akomodasi berbintang lima yang
seharusnya diterima Mar'ie ditolaknya.
Di lain waktu, CT mengisahkan, Mar'ie lebih memilih menginap
di wisma milik BUMN ketimbang menginap di hotel mewah.
"Tapi beliau ini unik. Kalau menginap di hotel, nggak
mau hotel di berbintang lima," ungkap CT.
Karena sifatnya itu, CT berkelakar soal sosok Mar'ie.
"Kawan kawan saya mengatakan uang halal aja nggak mau diambil, apalagi
uang haram. Ini jadi catatan luar biasa tentang beliau," kata CT.
Pelajaran selanjutnya adalah tata kelola yang baik dalam
pemerintahan. Bahkan salah satu sifat Ma'rie yang membuat CT takjub adalah
ketika mendahulukan kepentingan negara dan nasional dibandingkan kepentingan
keluarga dan teman-temannya.
"Beliau percaya pada sistem. Ini kadangkala salah
pengertian. Memang beliau bersifat tidak boleh membantu orang secara individu.
Itu yang membuatnya disebut Mr clean, karena beliau bebas dari kepentingan yang
ada," terang CT.
Hal senada diungkapkan Mantan Menteri ESDM Sudirman Said.
Mantan Dirut Pindad ini memuji semangat antikorupsi yang selalu melekat dalam
diri Mar'ie.
Mar'ie menceritakan awal perkenalannya dengan Mar'ie saat
dirinya masih berstatus mahasiswa di Amerika Serikat (AS). Sembari belajar,
Sudirman Said juga bekerja sebagai wartawan lepas di salah satu koran di
Indonesia.
Saat itu, dirinya sempat berdiskusi lama dengan Mar'ie
mengenai berbagai hal. "Itu pertama kalinya saya bertemu Mar'ie Muhammad
dan beberapa tahun kemudian kembali bertemu," ucapnya.
Pertemuan keduanya kembali terjadi saat terjadi krisis
ekonomi antara tahun 1997-1998 di Indonesia. Sudirman Said menyebutkan beberapa
tokoh muda sering diajak Mar'ie Muhammad untuk berdiskusi.
"Saat itu, Pak Mar'ie Muhammad dijadikan tempat oleh
kami untuk bertanya," ujar Sudirman.
"Suatu saat saat sudah mau masuk rumah dan sudah tengah
malam. Saya di telepon pak Mar'ie. Dia bertanya saya di mana? dan meminta
unntuk datang ke rumahnya berdiskusi," sambungnya.
Sementara itu, kawan seperjungan Mar'ie Muhammad di Himpunan
Mahasiswa Islam (MHI), Sulastomo menyebut kawan tersebut adalah sosok yang
cerdas.
"Selama mengenalnya, dia adalah sosok yang berfkir ke
depan dan pintar," ungkapnya.
Loading...