Beritaindonesia.co - Presiden Joko Widodo disarankan untuk segera memanggil
Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantryo.
Presiden Jokowi perlu mengklarifikasi terkait informasi yang disampaikan
keduanya mengenai makar..
Presiden Joko Widodo harus segera turun tangan memanggil
Kapolri dan Panglima TNI agar masyarakat tidak berpikir yang nggak-nggak dan
waswas, kalau-kalau sebenarnya dalam pemerintah ini ada persaingan antara
Kapolri dan Panglima TNI,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arif Poyuono
melalui pesan elektronik yang dipancarluaskannya, Minggu (7/5)..
Dia mengingatkan, TNI dan Polri adalah dua institusi yang
punya senjata dan bersentuhan dengan keamanan dan politik, sangat berbahaya
jika bersebrangan pendapat tentang makar..
Seperti diketahui, Kapolri ngotot mengatakan ada dugaan
akan terjadi makar dalam aksi Bela Islam, sedangkan Panglima TNI yang
sebenarnya lebih punya domain politik keamanan serta bisa mengambil alih
kekuasaan jika terjadi upaya makar, menyampaikan hal sebaliknya..
Selain itu, kata Arif, Presiden Jokowi juga harus memanggil
Kepala BIN Jenderal (Pol) Budi Gunawan. Sebab Budi Gunawan juga menyampaikan
informasi berbeda, bahwa lembaganya tidak secara langsung terlibat dalam
penanganan kasus makar yang kini tengah diusut oleh kepolisian. Pihaknya hanya
memantau masalah kerawanan..
Dia sendiri mempertanyakan tuduhan makar terhadap para
aktivis 212 dan 313 oleh Kapolri. Aksi Bela Islam adalah untuk mendesak
pemerintah agar menegakkan hukum dan keadilan terhadap Basuki Tjahaya yang
disangkakan melakukan penistaan agama Islam..
Selain itu, keadaan ekonomi nasional tidak krisis,
kehidupan ekonomi masyarakat relatif stabil walaupun daya beli masyarakat sedikit
agak menurun, serta indeks saham IHSG di bursa terus meroket walau nilai kurs
dollar AS juga ikut meroket di level Rp 13000..
Masa sih keadaan ini bisa memaksa umat Islam untuk makar
hingga mau kudeta Pak Joko Widodo? Belajarlah dari Soeharto yang dilengserkan
tahun 1998 dan Soekarno tahun 1967, lengser akibat ekonomi nasional carut marut
alias krisis ekonomi,” papar dia..
Nah saya sarankan Pak Presiden bisa mikir siapa kawan dan
siapa lawan dalam pemerintahannya. Jangan sampai terjebak dan terpengaruh akan
adanya makar yang tujuannya kudeta sebab belum ada satupun campuran larutan
kimia sosial politik yang pas dan bisa meyebabkan Pak Presiden memang layak di
lengserkan apalagi parlemen dikuasai Pak Presiden,” tukas dia.
Loading...