Minggu, 07 Mei 2017

Pak Jokowi, Sebaiknya Mikir Siapa Kawan Dan Lawan.....


Beritaindonesia.co - Presiden Joko Widodo disarankan untuk segera memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantryo. Presiden Jokowi perlu mengklarifikasi terkait informasi yang disampaikan keduanya mengenai makar..

Presiden Joko Widodo harus segera turun tangan memanggil Kapolri dan Panglima TNI agar masyarakat tidak berpikir yang nggak-nggak dan waswas, kalau-kalau sebenarnya dalam pemerintah ini ada persaingan antara Kapolri dan Panglima TNI,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arif Poyuono melalui pesan elektronik yang dipancarluaskannya, Minggu (7/5)..

Dia mengingatkan, TNI dan Polri adalah dua institusi yang punya senjata dan bersentuhan dengan keamanan dan politik, sangat berbahaya jika bersebrangan pendapat tentang makar..

Seperti diketahui, Kapolri ngotot mengatakan ada dugaan akan terjadi makar dalam aksi Bela Islam, sedangkan Panglima TNI yang sebenarnya lebih punya domain politik keamanan serta bisa mengambil alih kekuasaan jika terjadi upaya makar, menyampaikan hal sebaliknya..

Selain itu, kata Arif, Presiden Jokowi juga harus memanggil Kepala BIN Jenderal (Pol) Budi Gunawan. Sebab Budi Gunawan juga menyampaikan informasi berbeda, bahwa lembaganya tidak secara langsung terlibat dalam penanganan kasus makar yang kini tengah diusut oleh kepolisian. Pihaknya hanya memantau masalah kerawanan..

Dia sendiri mempertanyakan tuduhan makar terhadap para aktivis 212 dan 313 oleh Kapolri. Aksi Bela Islam adalah untuk mendesak pemerintah agar menegakkan hukum dan keadilan terhadap Basuki Tjahaya yang disangkakan melakukan penistaan agama Islam..

Selain itu, keadaan ekonomi nasional tidak krisis, kehidupan ekonomi masyarakat relatif stabil walaupun daya beli masyarakat sedikit agak menurun, serta indeks saham IHSG di bursa terus meroket walau nilai kurs dollar AS juga ikut meroket di level Rp 13000..

Masa sih keadaan ini bisa memaksa umat Islam untuk makar hingga mau kudeta Pak Joko Widodo? Belajarlah dari Soeharto yang dilengserkan tahun 1998 dan Soekarno tahun 1967, lengser akibat ekonomi nasional carut marut alias krisis ekonomi,” papar dia..


Nah saya sarankan Pak Presiden bisa mikir siapa kawan dan siapa lawan dalam pemerintahannya. Jangan sampai terjebak dan terpengaruh akan adanya makar yang tujuannya kudeta sebab belum ada satupun campuran larutan kimia sosial politik yang pas dan bisa meyebabkan Pak Presiden memang layak di lengserkan apalagi parlemen dikuasai Pak Presiden,” tukas dia.
Loading...
Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

 
('
loading...