Beritaindonesia.co - Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan enggan
berkomentar lebih lanjut mengenai keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki "
Ahok" Tjahaja Purnama yang tidak mau memasukkan program KJP ( Kartu
Jakarta Pintar) Plus ke APBD Perubahan tahun 2017.
Dia mengaku akan bicara langsung dengan Ahok mengenai hal
tersebut.
"Nanti kita bicarakan dulu. Enggak mau buru-buru
kita," kata Anies usai menyapa warga di Jalan Sawahlunto, Pasar Manggis,
Jakarta Selatan, Minggu (7/5/2017).
KJP Plus merupakan salah satu program kerja andalan Anies
bersama pasangannya, Sandiaga Uno, pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta.
Beda KJP Plus dan KJP di bawah kepemimpinan Ahok salah
satunya mengenai manfaat tarik tunai bagi penerima KJP.
KJP saat ini dikonsep Ahok hanya bisa dipakai transaksi
secara elektronik atau nontunai.
Sedangkan KJP Plus versi Anies-Sandi ada salah satu manfaat
di mana penerimanya bisa tarik tunai, baik bagi pelajar atau anak usia sekolah
yang pendidikannya putus di tengah jalan.
Pada Sabtu (6/5/2017), Ahok menegaskan dirinya tidak akan
mengakomodasi program KJP Plus untuk masuk ke APBD Perubahan tahun 2017.
Dia juga mengkritik dengan menyebut manfaat tarik tunai
dapat merusak mental murid dan tidak membuat anak-anak terpacu untuk
bersekolah.
Loading...