Beritaindonesia.co - Dalam pleidoinya, terdakwa kasus dugaan penodaan agama
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat menceritakan pengalamannya bersama
anak-anak TK saat berkunjung di Balai Kota DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Ahok mengajak anak-anak TK menonton film Finding Nemo dan
mengibaratkan dirinya seperti karakter Nemo yang berada di tengah ibu kota.
Maksudnya, berani melawan arus yang ada.
"Jadi inilah yang harus kita lakukan. Sekalipun kita
melawan arus semua, melawan semua orang yang berbeda arah, kita harus tetap
teguh. Semua orang tidak jujur, tidak apa-apa, asal kita sendiri menjadi orang
jujur," kata Ahok, dalam persidangan di Auditorium Kementerian Pertanian,
Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2017).
Film Finding Nemo itu diibaratkan Ahok dengan pengalamannya
kini. Menurut dia, meskipun banyak orang telah menghakiminya sebagai seorang
penista agama. Ahok yang juga menjabat Gubernur DKI Jakarta itu menjamin
dirinya tetap akan menjalankan program Pemprov DKI Jakarta tanpa memandang
bulu.
"Walaupun saya difitnah, dicaci maki, dan dihujat
karena perbedaan iman dan kepercayaan saya. Saya akan tetap melayani dengan
kasih," kata Ahok.
Ahok didakwa melakukan penodaan agama karena mengutip surat
Al-Maidah ayat 51 saat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu. Meski
demikian, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menilai Ahok tak memenuhi unsur penodaan
agama.
Ahok didakwa bersalah melanggar Pasal 156 KUHP tentang
penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia. Masih dalam
pleidoinya, Ahok menegaskan bahwa kunjungannya ke Kepulauan Seribu bukan
bermaksud untuk melakukan penodaan agama.
"Saya sedang menjalankan tugas di Kepulauan Seribu pada
tanggal 27 September 2016 dengan maksud mempercepat peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui program budidaya ikan kerapu, berdasarkan Pasal 31
Undang-Undang Pemerintah Daerah," kata Ahok.
Loading...