Beritaindonesia.co - Founder Rumah Perubahan, Rhenald Kasali menilai kekalahan
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disinyalir karena 'meninggalkan' relawan
setianya, Teman Ahok. Menurut Rhenald, relawan sangat berperan penting dalam
kontestasi politik.
Dia memberi contoh, ketika Joko Widodo (Jokowi) menang dan
menjadi presiden dalam Pilpres 2014 lalu, relawan yang berperan besar bukan
partai. Begitu juga Ahok, lanjut Rhenald, ketika mantan Bupati Belitung Timur
itu berpaling ke partai, pemilihnya melemah.
"Sudah ada Teman Ahok, (Ahok malah) masuk partai
katanya disuruh, apa akibatnya?" ujar Rhenald pada acara peluncuran buku
'Disruption' bersama Asosiasi Penulis dan Inspirator Indonesia (ASPIRASI) di
Rumah Perubahan, Bekasi, Minggu (23/4).
Dalam hitung cepat, pasangan Ahok- Djarot kalah dari
pasangan Anies-Sandiaga. Menurut penghitungan real count KPU, Ahok-Djarot
memperoleh suara sebesar 2.351.438 suara atau 42,05 persen, sementara pasangan
Anies-Sandiaga memperoleh 3.240.379 suara atau 57,95 persen dari total suara
sah yakni 5.591.817 suara.
Rhenald menilai partai politik itu disrubtif atau ganggu.
Dalam hal ini, lanjut Rhenald, ada lawan yang tidak kasat
mata dan tak mudah menghadapinya. "Siapa itu lawan tak kelihatan? media
yang bukan teman-teman (media mainstrem), yang semua orang menjadi media yang
menulis sendiri yang semua orang menjadi wartawan, itu lawan-lawan tak
kelihatan," tegas dia.
Hal itu dijabarkan dalam buku setebal 497 halaman tersebut.
Buku itu mengupas tentang ancaman kehancuran bagi pebisnis, politik, birokrasi,
dan lainnya karena menggunakan pemikiran-pemikiran lama.
Loading...