Beritaindonesia.co - Tokoh Front Pembela Islam (FPI), KH Achmad Sobri Lubis (ASL)
langsung balik ke Jakarta setelah dihadang oleh aparat sesaat begitu tiba di
Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat pada Jumat malam (05/05). ASL terpaksa membatalkan Tabligh Akbar yang
sedianya akan digelar esok paginya..
Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah Front Pembela Islam
Kalimantan Barat, Syarif Kurniawan kepada Kiblat.net menjelaskan kronologi
insiden penolakan tersebut. Kejadian bermula ketika adanya undangan kepada
Ketua Umum DPP FPI, KH Achmad Sobri Lubis (ASL) untuk mengisi tabligh akbar memperingati
Isra Mi’raj 1438 H yang dilaksanakan di Masjid Agung Al-Falah, Mempawah,
Kalbar, Sabtu pagi (06/05)..
Namun, seminggu sebelumnya ada pidato dari Gubernur Kalbar,
Cornelis yang menyatakan akan mengusir tokoh FPI, Habib Rizieq dan Tengku
Zulkarnaen dari tanah Kalbar. Hal itulah yang diduga memicu penghadangan oleh
masyarakat Dayak dan meminta aparat untuk bertindak..
“Padahal, Kyai Sobri bukan diundang FPI, melainkan dari DKM
masjid Al Falah, Mentawah, dalam rangka Isra’ Mi’raj, bersama-sama dengan Dr
Alfian Tanjung, Ustadz Haikal Hasan, dan Ustad Nababan. Kedatangan ASL pada
tanggal 5 Mei malam ini memang sudah jauh-jauh hari ditolak oleh suku Dayak dan
mereka menekan kepolisian untuk melarang kedatangan Kyai Sobri,” ungkap Wawan,
sapaan Akrab Kurniawan..
Wawan menjelaskan, bahwa kedatangan ASL dari Jakarta ke
Bandara Supadio, Pontianak pada Jum’at (05/05) pukul 19.50 WIB adalah untuk
menghadiri Tabligh Akbar di Menpawah. Sementara juga ada udangan dari FPI untuk
hadir dalam acara pelantikan DPC FPI di Sungai Raya..
“Belum sempat masuk ke ruang tunggu bandara, beliau langsung
dikerumuni polisi dan anggota TNI, dengan alasan keamanan, Kyai Sobri diminta
pulang kembali ke Jakarta, ini atas desakan dari Dewan Adat Dayak yang menekan
kepolisian,” ujarnya..
Sekitar pukul 20.03 WIB hari Jum’at, lanjutnya, Kyai Sobri
langsung terbang ke Jakarta lagi menggunakan pesawat Citilink. Bentrokan antara
aparat dan umat Islam yang menanti kedatangan ASL sempat terjadi. Massa
memprotes karena tidak membolehkan Kyai Sobri mendatangi acara DPC FPI dan
Tabligh Akbar di Menpawah..
Ia pun menyebut, ada 200 umat Islam yang berjaga di Bandara.
Sementara itu, masih ada ribuan umat Islam lainnya tertahan oleh Polisi dan TNI
yang memang disiagakan menghadang selama rute perjalanan menuju Bandara
Supadio..
“Ada dua ribuan aparat polisi dan Brimob, serta seribuan
Anggota TNI yang menghadang jalur umat Islam untuk menjemput Ulamanya di
Bandara. Sehingga ketika sudah diadakan negosiasi dan mencari win win solution,
atasan dari kepolisian pun tetap menolaknya serta mematikan handphonenya,”
ungkap Wawan..
Kendati demikian, Wawan menjelaskan bahwa protes massa dari
umat Islam dapat ditenangkan setelah ditahan oleh para ulama. Pasalnya,
pihaknya mengaku tidak ingin dibenturkan dengan aparat setempat. Ia menegaskan
bahwa ini merupakan bagian dari kesabaran..
“Namun, para Ulama’ kami masih menahan kami dan
memerintahkan kami untuk bersabar, sungguh indah umat Islam ini, setelah
dilarang habis-habisan untuk berceramah, kita masih bersabar,” ungkapnya..
Loading...