Beritaindonesia.co - Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Rembang, KH
Mustofa Bisri atau Gus Mus punya trik jitu melawan hoax atau berita bohong di
media sosial. Bukan meninggalkan medsos, namun dia mengajak masyarakat berfikir
waras.
"Kita harus tetap menjaga kewarasan. Jangan sampai
orang-orang tak waras menguasai media sosial," kata Gus Mus di Sarasehan
Nasional Melawan Hoax di bersama Humas Kepolisian se-Polda Jateng, beberapa
waktu lalu.
Jika yang tidak waras mengusai medsos, kata Gus Mus, seolah
menjadi sumber kebenaran, padahal tak waras. "Maka seng waras ojo ngalah
(yang berakal sehat jangan mau mengalah)," ajak Gus Mus.
Gus Mus menyatakan, pemerintah dan ulama harus berjalan
sesuai koridornya dalam memerangi hoax.
"Kalau dua kelompok antara ulama dan umara
(pemerintah)baik maka masyarakat juga akan baik, " imbuh dia.
Menurut ulama yang juga budayawan ini, sesuatu yang baik
dari ulama belum tentu baik untuk pemerintah. Sehingga peran keduanya harus
berjalan sesuai koridornya.
"Kalau gubernur dan bupati itikaf sehari di masjid, itu
enggak baik. Sebaliknya, kalau ulama rajin mendatangi kabupaten tiap hari untuk
apa. Apalagi ulama mimpin demo. Ini aneh sekali," kata dia.
"Polisi dan pemerintah ya jangan mengimbau, mereka
punya daya tekan harus memerintah. Mengimbau itu kewajiban ulama," ujar
Gus Mus.
Loading...