Beritaindonesia.co - Presiden Joko Widodo beserta aparat penegak hukum dan
keamanan dianggap telah bersikap netral dalam Pilkada DKI 2017.
Tuduhan berbagai pihak bahwa Jokowi mendukung pasangan
Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat dinilai tidak terbukti.
Acuannya, hasil hitung cepat pemungutan suara Pilkada DKI
putaran kedua, Rabu (19/4/2017), yang memenangkan pasangan Anies Baswedan-
Sandiaga Uno.
Penilaian tersebut disampaikan AS Hikam, Pengamat Politik
Universitas Presiden dalam wawancara dengan Kompas TV.
AS Hikam menilai, kecurigaan atau sikap kritis terhadap
keberpihakan Presiden dalam Pilkada DKI masih wajar jika Jokowi dikaitkan
sebagai kader PDI Perjuangan.
PDI-P adalah salah satu parpol pengusung Ahok- Djarot.
Sebelum menjadi Presiden, Jokowi juga berpasangan dengan Ahok ketika memimpin
DKI periode 2012-2017.
Setelah Jokowi masuk ke Istana pada 2014, Ahok kemudian
mengambil alih kepemimpinan di Ibu Kota.
Hikam menganggap sikap kritis seperti itu menunjukkan
demokrasi di Indonesia hidup. Namun, menjadi tidak adil jika pihak lawan
berlebihan dalam bersikap.
"Menurut saya tidak fair juga kalau kita berlebihan
kritik seperti itu sehingga seolah-olah ada pemihakan yang sangat kuat,"
ucap dia.
Hikam mengatakan, Presiden dan aparat penegak hukum memang
harus memberi perhatian terhadap Pilkada DKI yang menjadi contoh daerah lain.
"Tanpa ada dukungan yang luar biasa dari Presiden dan
aparat penegak hukum, maka tidak mungkin proses Pilkada demikian damai, sukses,
tidak ada gejolak," kata mantan Menteri Riset dan Teknologi itu.
Melihat hasil hitung cepat yang menunjukkan Anies-Sandi
unggul relatif jauh dibanding Ahok- Djarot, ia menganggap, Jokowi dan para
pembantunya sudah bersikap netral.
"Jokowi sebagai Presiden, sebagai CEO dari Republik
Indonesia, saya kira menjalankan apa yang menjadi amanatnya dengan sangat
baik," ucapnya.
"Sebagai petugas negara, pemimpin negara, kita justru
melihat bagaimana Presiden dan aparat keamanan betul-betul 100 persen
menjadikan proses Pilkada akan jadi contoh semua wilayah," tambah Hikam.
Loading...