Beritaindonesia.co - Partai Amanat Nasional (PAN) memilih tidak menanggapi kabar
adanya reshuffle kabinet yang ingin dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. PAN
adalah salah satu partai yang baru mendukung pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla di
tengah jalan, hampir bersamaan dengan Partai Golkar.
Setelah mendukung pemerintah, PAN mendapatkan jatah satu
kursi yakni Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi
Birokrasi, saat reshuffle kabinet akhir Juli 2016.
"Saya enggak tahu (ada reshuffle kabinet)," kata
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi di sela diskusi di Kuningan Jakarta,
Senin 24 April 2017.
Menurut dia, penggantian menteri adalah sepenuhnya hak
prerogatif dari Presiden Jokowi terhadap para pembantunya. "Iya seperti
itu (hak prerogatif Presiden)," katanya.
Sinyal reshuffle yang disampaikan Presiden Jokowi dalam
Kongres Ekonomi Umat 2017 Sabtu kemarin menjadi sorotan dari berbagai kalangan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyinggung kemungkinan
melakukan reshuffle kabinet bila menteri-menterinya gagal memenuhi target yang
ditetapkannya. Itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Kongres
Ekonomi Umat di Hotel Sahid Jakarta, Sabtu 22 April.
“Saya bekerja memang selalu memakai target. Jadi Pak Menteri
pernah bertanya kepada saya, Pak targetnya terlalu besar, terlalu gede. Itu
urusannya menteri. Tahu saya, target itu harus bisa diselesaikan. Kalau memang
tidak selesai, pasti urusannya akan lain. Bisa diganti, ya saya blak-blakan
saja, dengan menteri juga seperti itu. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot
dan yang lain-lainnya,” kata Jokowi.
Loading...