Beritaindonesia.co - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berharap
agar jumlah nelayan di Indonesia mengalami peningkatan. Wilayah perairan
Indonesia yang luas menjadi alasan bahwa masih banyak kesempatan bagi nelayan
untuk hidup sejahtera.
"Jumlah keluarga nelayan di Indonesia terus menurun.
Dari data yang saya punya dari 2003-2013, jumlah nelayan dari 1,6 juta keluarga
turun jadi hanya 800.000 jiwa," ujar Susi saat ditemui di Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (6/5).
Susi menjelaskan penyebab turunnya jumlah nelayan karena
kebijakan yang tidak pro pada nelayan kecil. Salah satunya, kebijakan yang
merugikan nelayan kecil adalah masuknya kapal asing di perairan Indonesia.
Menurut Susi, kapal asing mendapatkan izin, namun, izinnya untuk 10 kapal.
"Komitmen saya agar masyarakat di pesisir bisa
sejahtera. Dan ada penambahan jumlah nelayan dengan banyaknya persediaan ikan
di Indonesia. Tidak ada artinya pemerintah memberi bantuan berupa perahu dan
alat tangkap ikan tetapi ikannya tidak ada," kata Susi.
Untuk melindungi nelayan, Susi mengatakan langkah yang
dilakukan yakni dimulai dengan memerangi penangkapan ikan yang melanggar hukum
atau ilegal fishing. Selanjutnya, melarang penggunaan alat tangkap ikan yang
bisa menghabiskan polulasi ikan yang belum memasuki masa tangkap, seperti pukat
dan cantrang.
"Persediaan ikan di perairan Indonesia menjadi masalah
dasar kesejahteraan nelayan. Salah satu solusinya yakni memberantas ilegal
fishing. Jika ikan tersedia pemerintah bisa melanjutkan bantuan lain bagi
nelayan," jelasnya.
Susi menambahkan pemerintah ke depannya akan membuat
program-program bantuan berupa asuransi kepada para nelayan. Nelayan yang
meninggal di laut juga akan dapat bantuan Rp 200 juta. Sedangkan, yang
meninggal di darat akan mendapat Rp 150 juta. Untuk cacat, nelayan akan dapat
Rp 100 juta.
"Saya ingin nelayan jumlahnya semakin banyak. Saya juga
inhin agar kaum terpelajar nantinya juga mau menjadi nelayan," pungkasnya.
Loading...