Beritaindonesia.co - Ada cerita lucu saat Presiden Joko Widodo memberi kesempatan
kepada beberapa petani maju ke atas panggung. Satu orang sempat
dihalang-halangi oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) agar tidak maju.
Alasannya, karena Presiden cuma memberi kesempatan untuk tiga orang saja.
Hal itu terjadi saat Jokowi memberikan sambutan sebelum
membuka kegiatan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) di
Stadion Lhong Raya, Banda Aceh, Aceh. Saat itu, Jokowi memang memberi
kesempatan bagi bebarapa petani maju ke panggung untuk menceritakan pengalaman
mereka.
Begitu diberi kesempatan bagi petani kakao, beberapa peserta
Penas langung maju. Tapi Jokowi saat itu hanya meminta agar tiga saja yang naik
ke panggung. Seorang petani bernama Andi Abdul Hafid asal Kabupaten Bantaeng
Provinsi Sulawesi Selatan tetap bersikukuh ingin naik ke atas panggung.
Hafid tidak peduli meski Paspampres sudah menarik-nariknya
agar tidak maju. Jokowi yang berada di atas panggung rupanya melihat
tarik-menarik Paspampres dengan Hafid. Dia kemudian meminta Paspampres agar
membolehkan saja Hafid maju.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Hafid segera berjalan
ke atas panggung. Dia berdiri di samping tiga petani yang sudah dulu berada di
atas panggung. Setelah yang lain mendapat kesempatan bicara, Jokowi meminta
Hafid untuk mendekat.
Kepada petani tersebut, Jokowi tidak menanyakan soal
pengalamannya menanam kakao. Tapi pertanyaan yang diajukan yaitu alasan ingin
sekali maju ke depan bertemu dengannya.
"Kenapa mau maju ke depan padahal sudah dilarang
Paspampres?" kata Jokowi sambil tersenyum.
Hafid menjawab tidak nyambung dengan pertanyaan. Jokowi
mengulang pertanyaan serupa beberapa kali. Hafid kemudian memberikan jawaban
yang membuat semua yang hadir tertawa. Alasan itu cukup keren.
"Saya maju ke sini karena sila ke-5 Pancasila, Pak.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," jawab Hafid.
Mendengar jawaban tersebut Jokowi tertawa. Ia kemudian
mempersilakan Hafid untuk mengambil sepeda dan tidak perlu lagi menjelaskan
pengalamannya. Sebelum turun, Hafid mengajukan beberapa permintaan pada Jokowi.
"Pertama saya ingin foto berdua sama bapak (Jokowi),
kedua bertiga sama Menteri Pertanian (Amran Sulaiman), dan ketiga foto berempat
sama gubernur saya," ucap petani tersebut.
"Yaudah sini foto," jawab Jokowi.
Untuk permintaan kedua dan ketiga, Jokowi meminta agar Hafid
foto sendiri-sendiri saja. Usai mendapat keinginanya, Hafid turun dan mengambil
sepeda.
Ditemui usai acara, Hafid mengaku sengaja mengeluarkan jurus
sila ke-5 Pancasila ini agar dapat bertemu dan berjabat tangan dengan Presiden.
Ia mengaku sepeda yang didapatnya hari ini akan dibawa pulang untuk anaknya.
"Kalau saya tidak dikasih bertemu presiden, menurut
saya itu tidak adil," ungkap Hafid.
Loading...