Beritaindonesia.co - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menilai
masih banyak pihak yang terbawa perasaan (baper) setelah pelaksanaan Pilkada
DKI Jakarta 2017.
Sandi mengatakan hal tersebut saat ditanya mengenai
realisasi dan peluncuran program rumah dengan down payment (DP) nol rupiah.
Oleh karena itu, Sandi mengaku tidak akan menjelaskan detail
program yang akan mereka jalankan sebelum ditetapkan sebagai wakil gubernur
terpilih DKI Jakarta.
"Jadi untuk sampai penetapan kami tidak akan bicara
masalah detail karena ini akan memicu nanti di sosial media, banyak yang masih
baper-baperan gitu, jadi kami akan fokus setelah penetapan," ujar Sandi,
di Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (24/4/2017).
Sandi mengatakan, dia dan calon gubernur pasangannya, Anies
Baswedan, saat ini akan fokus melakukan rekonsiliasi. Mereka tidak ingin warga
DKI Jakarta terpecah usai pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Fokus sekarang rekonsiliasi dulu deh supaya yang masih
galau bisa kami sentuh hatinya dan kami udah bilang enggak ada nomor 3, enggak
ada nomor 2, sekarang 3 tambah 2 sama dengan 5, salam bersama, semua untuk
Jakarta yang lebih baik," kata Sandi.
Mengenai rumah dengan DP nol rupiah, Sandi menyebut program
tersebut merupakan salah satu tonggak pemberdayaan ekonomi arus baru dan
ekonomi kerakyatan.
Menurut Sandi, saat ini para pengusaha mulai mencari lahan
untuk membangun rumah tersebut.
"Sekarang pengusaha-pengusaha di bidang properti mulai
mengidentifikasi lahan-lahan yang bisa dibangun dan bisa bersinergi dengan
inovasi pembiayaan yang kami tawarkan, yaitu rumah dengan DP nol rupiah karena
DP-nya itu akan ditalangi oleh pemerintah provinsi tentunya melalui
prasyarat-prasyarat yang masih mengedepankan kaidah pro-banking," ucapnya.
Berdasarkan hasil real count formulir C1 atau sertifikat
hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU DKI Jakarta melalui Sistem
Informasi Penghitungan Suara (Situng), Anies-Sandi memeroleh 57,95 persen
suara.
Adapun pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot
Saiful Hidayat meraih 42,05 persen suara.
Hasil penghitungan suara melalui Situng tersebut bukan hasil
resmi dari KPU DKI. Hasil resmi Pilkada DKI Jakarta ditetapkan melalui
rekapitulasi yang dilakukan secara manual dan berjenjang dari tingkat kecamatan
hingga provinsi.
Loading...