Beritaindonesia.co - Ketimpangan ekonomi yang selama ini terjadi di Indonesia
sangat mengkhawatirkan. Masalah tersebut harus diperhatikan secara serius agar
dapat mengurangi jurang si kaya dan si miskin.
Demikianlah disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) usai
menutup acara Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 di Hotel Grand Sahid, Jakarta,
Senin (24/4/2017).
"Saya yakin mulai bapak presiden para pembicara, sudah
mengemukakan banyak hal, banyak kekhawatiran, banyak kenyataan, karena itu maka
dari hal itu tentu kita harus cari langkah-langkah yang baik untuk mengatasi
hal-hal seperti ini," kata JK.
"Tidak lah sudah menjadi kenyataan kita, bagaimana
suatu negara terjadi apabila terjadi tidak keseimbangan akan jadi masalah
besar. Keseimbangan kita tahu semua, bukan keseimbangan birokrasi, politik,
ataupun masalah lainnya. Ketimpangan besar itu tentu sudah dibicarakan,
ketimpangan di bidang pelaku-pelaku ekonomi," sambungnya.
Menurutnya, walaupun ekonomi RI terus tumbuh namun hal itu
belum dirasakan oleh banyak pihak, terutama bagi masyarakat kelas bawah. Hal
itu tentunya bisa memberikan dampak buruk bahkan perpecahan di dalam negeri,
seperti yang pernah terjadi di negara lain.
"Ketimpangan-ketimpangan yang terjadi di negara Arab
menimbulkan Arab Spring. Apalagi apabila diimbangi dengan suatu pemerintahan
yang tidak adil, di Arab maksud saya, menimbulkan masalah kehancuran. Karena
itu maka kita harus berusaha semua pihak seluruh bangsa ini harus berbuat yang baik.
Bagaimana ekonomi tumbuh dan kita nikmati bersama," kata JK.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam satu dekade terakhir
secara rata-rata di atas 5%. Akan tetapi gini ratio tercatat mencapai 0,39.
Sudah lebih rendah dibandingkan dua tahun lalu yang sempat mencapai 0,41, tapi
masih pada level yang mengkhawatirkan.
"Banyak hal yang harus dilakukan, karena diantara
negara-negara ketimpangan, di Indonesia sangat berbahaya. Berbeda, kalau di
Turki kalau yang kaya miskin tetap Islam. Di Thailand kaya miskin tetap Budha,
di Fhilipina tetap Katolik semuanya. Di sini berbeda, karena itu bisa
menimbulkan masalah, apabila kita biarkan," sambungnya.
Oleh sebab itu, JK mengatakan pemerintah juga berbicara
kepada semua pihak untuk dapat mengurangi masalah ketimpangan yang ada di
Indonesia secara serius. Ia mengatakan, cara yang terbaik dalam mengatasi
masalah itu ialah bukan dengan cara menurunkan yang berada di atas, namun
dengan cara menaikan derajat yang berada di bawah.
"Jadi ada dua cara untuk mendekatkan, ini diturunkan
atau ini dinaikan. Tentu kita tidak ingin menurunkan ini, Kalau ini diturunkan
akan terjadi pengangguran akan terjadi ekonomi melambat dan ketidakseimbangan
lagi. Yang benar kita naikan," kata JK.
Loading...