Minggu, 23 April 2017

Blak-blakan di Depan Aparat Penegak Hukum, Wiranto: Kalau Menyapu Lantai Kotor Harus Pakai Sapu Bersih


Beritaindonesia.co - Menko Polhukam Wiranto menegaskan aparat penegak hukum harus memiliki integritas dalam menjalankan tugasnya. Khusus untuk pemberantasan tindak pidana korupsi, Wiranto menyebut aparat penegak hukum harus bersih dari segala intervensi.

"Istilah saya, kalau kita mau menyapu lantai ya pakai sapu yang bersih, jangan pakai sapu yang kotor, karena nggak akan bersih. Begitu disapu ya sisanya kotor juga. Tapi kalau sapu itu bersih, maka lantai itu bersih," kata Wiranto dalam konferensi pers Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi Wilayah Hukum Provinsi Banten di Hotel Santika Premier Bintaro, CBD Bintaro Jaya, Jalan Prof Dr Satrio, Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/2/2017).

"Maka utamanya kita adalah aparat penegak hukum harus bersih. Maka saya sangat memberikan apresiasi ini angkatan pertama ada satu pelatihan bersama, terpadu, antara seluruh penegak hukum terutama dalam menangani kasus tindak pidana korupsi," imbuh Wiranto.

Kegiatan itu merupakan inisiasi KPK yang menggandeng banyak pihak termasuk Polri, TNI, BPK, BPKP dan PPATK. Wiranto pun mendorong agar aparat penegak hukum menjadi aparat yang terpercaya oleh publik.

"Fokusnya bagaimana kita kembali untuk menempatkan para aparat penegak hukum di Indonesia menjadi aparat yang terpercaya oleh publik. Jadi aparat yang dapat melaksanakan kegiatan tugasnya, dengan kompetensi yang tinggi dan integritas yang tinggi pula. Tapi intinya begini, kita ingin aparat-aparat pemerintah yang bertugas melayani publik itu tidak memberatkan, tidak melakukan penyalahgunaan kewenangan yang akhirnya berbau korupsi. Korupsi kewenangan, korupsi waktu, korupsi, dan sebagainya," ujar Wiranto.

"Lalu di sisi lain, kita juga ingin untuk membentuk satu aparat penegak hukum yang mampu menyergap aparat seperti itu agar mereka kembali terpercaya. Ternyata aparat penegak hukum yang menyergap pungli pun terkena pungli. Artinya bahwa tatkala aparat penegak hukum yang merupakan garda depan ini kotor, maka hukum tidak dapat ditegakkan. Maka sasarannya adalah bagaimana kita membersihkan aparat penegak hukum dari praktik-praktik seperti ini," imbuh Wiranto menegaskan.


Dalam konferensi pers itu hadir pula Ketua KPK Agus Rahardjo, Wakapolri Komjen Syafruddin, Ketua KPK Agus Raharjo, JAM Pidsus Kejaksaan Agung Arminsyah, Wakil Kepala PPATK Dian Ediana Rae, Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi Iswan Elmi dan Auditor Utama Keuangan Negara III BPK RI Rochmadi Saptogiri.
Loading...
Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

 
('
loading...