Beritaindonesia.co - Rukoyah, guru honorer salah satu SD negeri di Jakarta
Selatan, menyampaikan keluhannya kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih,
Sandiaga Uno.
Keluhan itu disampaikan saat Sandiaga mendatangi warga di
Kelurahan Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2017).
Kepada Sandiaga, Rukoyah mengeluhkan bahwa belum ada
kepastian kapan ia dan beberapa guru honorer lainnya akan diangkat menjadi
pegawai negeri sipil (PNS).
Padahal, Rukoyah dan guru lainnya rata-rata telah menjadi
guru honorer dan telah mengajar selama 15 tahun.
Kepada Sandiaga, Rukoyah meminta jika nantinya sudah
dilantik dan menjabat, ia dan guru honorer lainnya diberikan kesempatan untuk
bisa menjadi PNS.
"Saya guru SD, selama gubernur yang ada sekarang
sistemnya ini guru kontrak. Ke depannya saya mohon guru-guru mulai dari SD,
SMP, dan SMA, jangan ngontrak lagi. Saya mohon guru kontrak jadi PNS,"
ujar Rukoyah.
Warga Cipete lainnya juga menyampaikan keluhan terkait
program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Ia mengatakan, program KJP yang saat ini
ada tidak bisa memfasilitasi pendidikan anaknya yang bersekolah di pondok pesantren
luar Jakarta.
Ia mengatakan, biaya pendidikan di pondok pesantren itu
cukup besar sehingga memerlukan bantuan dari pemerintah. Kepada Sandiaga, warga
itu menanyakan solusi untuk permasalahannya.
"Anak saya sekolah di pondok (di luar Jakarta) enggak bisa
dapat KJP, mohon bagaimana realisasi KJP plusnya Pak Sandi," ujar warga
itu.
Sandiaga mengatakan, untuk masalah guru honorer, ia akan
menampung dulu keluhan yang disampaikan Rukoyah.
Terkait masalah pendidikan di luar Jakarta, Sandiaga akan
mengusahakan dalam program KJP Plus, siswa yang orangtuanya ber-KTP Jakarta
bisa tetap mendapatkan program tersebut meski nantinya si anak bersekolah di
luar Jakarta.
"Kami akan modifikasi (KJP plus), kami godok buat
siklus berikutnya. Jadi bisa untuk bersekolah di pesantren dan madrasah, tetapi
enggak bisa dipaksakan tahun ini karena dua bulan lagi masa pengajarnya
habis," ujar Sandiaga.
"Ini yang akan dibicarakan tim. Kami usahakan 2018
dapat anggaran supaya bisa siswa bersekolah di pesantren dan madrasah di
luar," kata dia.
Loading...