Beritaindonesia.co - Terjadi dua ledakan di Ibu Kota Filipina pada Sabtu (6/5)
malam. Polisi menyatakan ledakan itu menewaskan dua orang dan melukai enam
orang.
Sebagaimana dilansir AFP, Minggu (7/5/2017), ledakan itu
terjadi pada pukul enam petang, Sabtu waktu setempat, alias sepekan setelah
ledakan sebelumnya di area yang sama.
Lokasinya terletak di dekat dekat masjid di Quiapo, satu
dari bagian tertua dari Manila, terdapat permukiman kumuh yang besar. Demikian
disampaikan kepala kepolisian kota Oscar Albayalde.
"Ledakan itu menewaskan dua orang, dan melukai empat
orang," kata Albayalde.
Ledakan kedua terjadi di tempat yang sama pukul 8.30 malam
waktu setempat. Polisi yang memeriksa kawasan usai ledakan pertama menjadi
terluka gara-gara ledakan kedua. Albayalde mengatakan hal ini pada wawancara
dengan televisi GMA.
Ledakan terjadi di dekat gang sempit dengan pedagang kaki
lima yang berjubel menjajakkan dagangan sandang dan perabot rumah tangga.
Tempat ini dekat di luar pusat masyarakat Islam, sekitar 100 meter dari Masjid
Emas Quiapo.
Mayoritas orang Filipina memang Katholik. Namun minoritas
Muslim juga tidak sedikit, mereka tinggal di Quiapo. Ledakan pertama merusak
bagian dari Pusat Islami (Islamic centre) dan memecahkan pintu
bangunan-bangunan sekitar.
"Itu sangatlah kuat," kata Omar Yahya (22), saksi
yang berada di Islamic centre saat ledakan pertama terjadi.
"Pintu rusak dan bagian kayu dari bangunan juga
runtuh," kata dia.
Albayalde mengatakan tak ada tanda-tanda bahwa ledakan ini
dilakukan sebagai bentuk serangan teroris. "Kami tak ingin berspekulasi
namun kemungkinan ini adalah perang antar geng. Kami tak melihat indikasi
apapun bahwa ini serangan teror," kata ALbayalde.
Sebelumnya, ledakan terjadi di tempat yang sama pada sepekan
lalu. 14 Orang terluka. Ledakan kala itu bersamaan dengan adanya gelaran
pertemuan pemimpin negara-negara di Asia Tenggara, meski jaraknya terpisah
beberapa kilometer.
ISIS mengklaim bertanggung jawab terhadap ledakan 26 April
itu. Namun Polisi menegaskan itu bukanlah serangan teroris atau yang ditujukan
untuk mengacau pertemuan pemimpin politik.
Loading...